Sunday, July 10, 2016

To The Past (Chapter 11)

(Perhatian, cerita yang baru memiliki plot yang berbeda dan berubah banyak)



Disclaimer : Anime serta Manga Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Warning : mengandung GenderBender, Semi-AU, Time Travel, Mild Sakura Bashing, Miss Typoo, dll

!Author Notes!

Saya telah bangkit dari kehidupan yang begitu menyiksa dan penuh halangan! (?)

Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, walaupun UN sudah selesai sekitar 2 bulan yang lalu; Author belum mengup-date ceritanya sama sekali *nangis di pojokan*

Tentu saja Author memiliki alasan:

Di karenakan Author akan pindah ke Jakarta, yang pasti akan sangat repot untuk membereskan barang-barang yang akan saya bawa ke Jakarta

Sekian dan terimakasih! Saya ucapkan banyak terimakasih kepada para reader yang sudah bersabar menunggu fic saya~!

Warning: Karena cerita ini mengambil setting Semi-AU, jadi ceritanya akan ada yang berbeda dengan yang original!



(Break)

Naruto melompat dari satu pohon ke poho lain sambil memeriksa sekelilingnya hingga ia sampai di sebuah pohon yang tinggi

Dari atas pohon tersebut ia bisa melihat dengan jelas jembatan yang baru setengah jadi dan pertarungan teman-temannya

Sasuke yang sedang melawan Haku, tetapi tidak seperti yang ia ingat, Sasuke tidak sedang terluka parah dan masih melawan Haku

Memang ada luka di tubuhnya tetapi tidak sebanyak yang Naruto ingat, lagipula bukankah ini adalah waktu di mana ia menampakkan diri? Tetapi kenapa Sasuke masih bisa bertarung dengan Haku? Kenapa nyawanya tidak dalam bahaya?

“Seingatku sekarang adalah waktunya aku muncul…tetapi kenapa jadi begini?” Naruto bertanya kepada dirinya, ia menatap bingung pertarungan antara Sasuke dan Haku

“Heh, bocah itu ternyata menjadi lebih kuat dari sebelumnya” Kurama mendengus dan menyeringai “Sepertinya apa yang kamu katakan kepadanya tentang Itachi membuatnya berlatih lebih giat”

“He? Hanya karena itu? Yang benar saja” Naruto menggeleng pelan sebelum tersenyum lebar “Yasudah lah, bagus untuknya”

“Tetapi tentu saja, ia belum cukup kuat untuk mengalahkan partnernya Zabuza itu” Kurama terkekeh pelan saat ia melihat dari penglihatan Naruto, Sasuke yang kewalahan melawan Haku dan pelan-pelan mulai terpojok

“Itu tanda bahwa waktunya aku masuk ke dalam arena pertarungan!” Naruto menyeringai dan menghilang dari tempatnya tadi

(Break)

“Sasuke!” Kakashi berteriak, melihat Sasuke yang pelan-pelan mulai kehilangan tenaga dan melemah, nafasnya yang sudah tidak teratur dan kakinya yang sedikit gemetaran menjadi buktinya

‘Sial…jutsu macam apa ini?! Membuat cermin dari es dan masuk ke dalamnya lalu melempar jarum?! Aku bisa menghindarinya dan melawannya tetapi tidak dalam jangka waktu yang panjang!’ Sasuke memegang dengan erat kunainya sambil mencari keberadaan Haku yang sebenarnya di dalam cermin yang terbuat dari es yang mengelilinginya

Haku yang berada di dalam cermin es miliknya mengambil berberapah buah jarum dari saku bajunya dan melemparnya kearah Sasuke, layaknya cermin biasa, dirinya yang muncul dari dalam cermin mengikuti pergerakannya dan meniru apa yang ia lakukan, membuat seakan banyak jarum yang ia lempar padalhal hanya berberapa

‘Ia akan melemparnya lagi!’ Sasuke langsung memasang posisi siap menyerang dan memperhatikan gerak-gerik Haku

Haku menatap Sasuke dengan pandangan kosong di balik topengnya ‘Zabuza-sama…’

“Ya! Aku datang untuk menyelamatkanmu” Naruto tiba-tiba saja muncul di depannya dengan wajah innocen dan wajahnya dekat sekali dengan Sasuke

Sasuke terdiam sebentar sebelum menyadari keberadaan Naruto “Na-Naruto!”

Ia langsung mundur dan terjatuh dengan sebuah kunai yang hampir ia lempar kalau saja ia tidak menyadari bahwa itu adalah Naruto

“Eh, Naruto?!” Semua pandangan langsung mengarah kearah naruto yang ada di dalam ‘rumah kaca’ (Author senang menyebutnya dengan sebutan ‘rumah kaca’) dan berdiri di depan sasuke dengan pandangan bingung

“Hei, aku di sini mau membantumu loh!” Naruto meletakkan tangannya di pinggangnya dan menggembungkan pipinya “Dan yang aku dapat adalah reaksi seperti itu!”

“Tunggu dulu, sejak kapan—“

“Aku ada di sini sekitar 3 menit yang lalu dan tidak ada yang menyadarinya?! Apakah aku memiliki hawa keberadaan yang sangat tipis?! Oh ayolah, akukan selalu menjadi pusat perhatian!” Naruto melipat kedua tangannya di depan dadanya

Haku langsung melempar jarum yang ia pegang dengan sangat cepat, membuat sebuah ilusi di saat cermin yang lainnya mengikuti gerakannya

“Ah, Sial! Naruto!” Sasuke mencoba untuk mendorong Naruto atau setidaknya melindinginya, tetapi Naruto sudah keburu mengeluarkan kunainya dan dengan sangat mudah mengetahui yang mana jarum yang asli dan mengayunkan kunainya, membuat jarum-jarum tersebut terpenat kearah lain dan tidak mengenai dirinya

“Aku tidak akan mati di sini! Aku memiliki mimpi yang harus aku penuhi!” Naruto menyeringai dan memutar tubuhnya kearah Haku yang sebenarnya

Sasuke membulatkan matanya, ia sangat kaget melihat Naruto yang bisa dengan mudah menangkis serangan Haku yang sedaritadi menyerangnya

Naruto menyeringai dan berlari kearah cermin tempat haku yang sebenarnya bersembunyi dengan kunai di tangannya

Sebelum Naruto bisa sampai ke tempat cermin tersebut, Haku sudah duluan keluar dan menyerang Naruto dengan cepat

“Terlalu lambat!” Haku menyerang Naruto dengan jarumnya, mengakibatkan Naruto yang tadi akan menyerangnya tertusuk di bagian pipi dan tangannya menghilang

‘Ka-kage bunshin?!’ Sebelum Haku bisa kembali ke cerminnya, Naruto tiba-tiba muncul dari atas Haku dan menendangnya

“Anda salah pukul~!” Naruto menyeringai dan menendang dengan keras kepala Haku dan membuatnya jatuh ke tanah dan memecahkan topengnya

Haku membulatkan matanya sebelum menutupnya lagi di saat tubuhnya terpental ke bawah dan kepalanya terasa begitu sakit akibat tendangan Naruto

Naruto melompat ke depan Sasuke dengan kunai di tangannya, bersiap-siap bila saja Haku ingin menyerang Sasuke karena Sasuke sedang terluka

“Kau tidak apa-apa Teme? Atau munkin kamu mau duduk di situ saja dan menontonku mengalahkannya?” Naruto menyeringai dan tertawa pelan

Sasuke menatap tidak percaya Naruto sebelum pelan-pelan bangkit dari posisinya dan menyeringai “Heh, aku tidak akan membiarkan diriku di selamatkan olehmu, dobe”

“Hehehe” Naruto tertawa pelan sebelum mengalihkan perhatiannya kearah Haku yang sudah kembali lagi ke dalam cerminnya

((P.s: Author minta maaf karena seperti biasa…Author tidak bisa membuat battle scene, setidaknya Author sudah mencoba membuat sedikit…mohon di maklumi! Nanti akan Author coba tingkatkan lagi!))

(Break)

Itachi duduk di atas sebuah batu besar yang terletak tidak jauh dari sungai tempat Kisame sedang berlatih

Ia mengeluarkan secarik kertas dari sakunya yang ternyata sebenarnya adalah foto dirinya dengan Sasuke di saat ia masih kecil

Samar-samar ia bisa mendengar percikan air yang di sebabkan oleh Kisame yang sedang berlatih, ia jadi ingat di mana ia masih bisa bermain dengan begitu bahagia dengan Sasuke

Di saat ia bisa berlatih bersama dengan sasuke, makan bersama, bermain bersama, di saat ia tidak di bebani dengan berbagai tanggung jawab dan misi yang membuat dirinya seakan adalah seorang penjahat

Sasuke pasti sekarang kembali lagi menjadi dirinya yang dulu, ia akan membenci dirinya dan mencoba untuk menyerangnya dan membunuhnya

Ia mengingat di saat dirinya bisa bertarung bersama Sasuke melawan Kabuto di masa depan, itu adalh salah-satu ingatan manis (menurutnya) walaupun pada saat itu ia sudah mati dan hanya di hidupkan kembali dengan edo tensei

Sebuah senyuman kecil terlukis di bibirnya, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan adik kecilnya lagi, walaupun Sasuke membencinya, ia akan tetap menyayangi adik satu-satunya itu

“Itachi, jadi lawan bertarungku sebentar, aku ingin mencoba jutsu terbaruku” Itachi menyimpan kembali foto yang tadi ia pegang dan menghampiri Kisame yang bertelanjang dada

“Pakai jaket akatsukimu, aku tidak mau secara tidak sengaja membakar dirimu secara langsung dan membuatmu menjadi ikan panggang”

Kisame menyeringai mendengar ejekan Itachi “Untuk informasimu, aku hiu, bukan ikan”

“Masih termasuk dalam kategori ikan” Kisame memutar bola matanya dengan bosan, Itachi sekarang sudah pintar mengejek juga dan membuatnya pensaran dari mana ia belajar mengejek

(Break)

Naruto berdiri di depan kuburan milik Haku dan Zabuza dengan rangkaian bunga di kedua tangannya
Ia tahu bahwa ini akan terjadi, tetapi ia tidak bisa tidak merasa sedih dan kasihan dengan Haku dan Zabuza

Di tengah-tengah pertarungan antara dirinya dan Sasuke melawan Haku, Kakashi sudah hampir berhasil membunuh Zabuza dengan chidori miliknya, membuat Haku berhenti melawan Naruto dan Sasuke dan menjadi tameng milik Zabuza, membuat dirinyalah yang terkena chidori milik Kakashi

Naruto tidak memperdulikan atau mendengarkan pembicaraan antara teman setimnya, ia terlalu hanyut dalam pikirannya sendiri

‘Ne…Kurama’ Kurama yang sedari tadi diam saja sambil memejamkan matanya membuka sebelah matanya dan melihat Naruto yang berdiri di sebelahnya ‘Apakah kamu pernah berfikir bahwa aku menganggapmu hanya sebagai ‘alat’? seperti Haku’

Kurama diam sebentar, ia membaca exspresi serta bahasa tubuh Naruto sebelum menghela nafas dan mengalihkan wajahnya “Menurutmu?

Naruto diam saja, matanya tertutup oleh poni rambutnya

Kurama melirik Naruto sebentar sebelum muai berbicara lagi “Apakah kamu pernah berfikir bahwa aku ini adalah seekor monster yang tidak punya perasaan? Seperti Jincuriki yang lainnya kecuali Bee?

Naruto langsung mengangkat kepalanya dan menatap tidak percaya Kurama “Tentu saja tidak pernah! Aku tidak akan pernah berfikir seperti itu!”

Yasudah, itu juga jawabanku” Kurama duduk dan meletakkan kepalanya di atas tangannya yang ia lipat (seperti kucing kalau tidur dalam keadaan duduk) dan menutup matanya, seperti mencoba untuk tidur

Naruto terdiam sebentar sebelum tersenyum lebar dan langsung memeluk moncongnya Kurama “Kurama daisuki!”

Kurama mengerang pelan, kalau saja ia manusia pasti ia sudah ketahuan bahwa wajahnya mulai memerah “Terserah…

“—Menurutmu Naruto?” Naruto tersentak kaget dan langsung mencari asal suara, ia terlalu asik mengobrol dengan Kurama hingga tidak terlalu memperhatikan sekitarnya

“Eh?” Naruto langsung menengok kearah asal suara; Sasuke yang bertanya dengannya

“Kamu mendengar apa yang kami bicarakan sedari tadi tidak?” Sasuke menaikkan sebelah alisnya dan menatap bingung Naruto

Naruto mengingat-ingat apa yang mereka bicarakan oleh mereka di masa lalunya dan menyambungkannya dengan pertanyaan Sasuke sebelum menjawabnya “Aku tidak menyukainya, jadi aku akan menjadi ninja dengan caraku sendiri”

Kakashi yang mendengarnya tersenyum, hanya saja tertutupi oleh penutup mulutnya, dan menepuk kepala Naruto dengan pelan “Kalau begitu berusahalah”

“Hehe, aku akan berjuang” Naruto tersenyum dengan lebar sebelum berjalan meninggalkan teman-temannya “Ayo kita ke tempat Tazuna-san, mereka pasti mencemaskan kita”

“Kamu tidak perlu menyuruh” Sakura berbisik pelan dengan kesal dan ikut berjalan mengikuti Naruto, sedangkan Naruto pura-pura tidak mendengarnya

“Hm? Kenapa kamu tiba-tiba menjadi ceria begitu, Naruto?” Sasuke mengikuti Naruto sambil menyembunyikan senyumannya dengan seringaian, ia cukup senang Naruto tidak down seperti berberapa hari yang lalu

“Hehe, aku sedang senang, itu saja” Naruto menjawab sambil tersenyum dengan lebar, sedangkan Kurama pura-pura tidak mendengar apa yang Naruto katakan

Overacting” Senyum Naruto melebar mendengar apa yang Kurama katakan

Kakashi tersenyum kecil dan berjalan menyusul Naruto ‘Untunglah ia sudah kembali menjadi seperti biasa’

Sesampainya di rumahnya Tazuna, mereka langsung membereskan barang-barang mereka dan bersiap-siap untuk pulang ke desa ke esokan harinya

Tazuna dan keluarganya mengantar mereka sampai keluar dari jembatan yang sudah hampir selesai di bangun

“Terimakasih kepada kalian, kami bisa menyelesaikan jembatan ini, tetapi…ini cukup menyedihkan” Tazuna berkata dengan sebuah senyum terlukis di bibirnya

“Terimakasih atas segalanya” Kakashi membalas senyumannya dan mengangguk

“Tidak apa-apa, kapan-kapan kami aku datang berkunjung” Naruto tersenyum

“Kamu…janji…” Inari sudah hampir menangis, tubuhnya yang bergetar menjadi bukti dengan Tazuna yang menepuk kepalanya dengan pelan, mencoba menenangkannya

Naruto tersenyum kecil dan ikut menepuk kepala Inari “Sudah jangan sedih, kalau kamu mau menangis tidak apa-apa kok”

“A-aku tidak akan menangis!” Inari berjuang mati-matian menahan tangisnya

“Iya, iya” Naruto tersenyum lebar dan mengacak-acak rambut Inari sebelum membalik tubuhnya dan meninggalkan Inari “Kalau begitu, aku pulang dulu”

“Ah!” Inari mencoba meraih Naruto tetapi berhenti, mencoba menahan dirinya

Sasuke memperhatikan Naruto sebelum berjalan mengikuti Naruto “Kamu jangan berlagak sok kuat, dobe”

Benar saja seperti yang di katakan oleh Sasuke, sebenarnya Naruto menangis, membuat Sasuke tersenyum geli

“Diam ah, teme” Naruto menghapus air matanya

“Menangis saja sampai kamu puas, tidak apa-apa, tidak aka ada yang menertawaimu kok” Kakashi menepuk kepala Naruto sambil tersenyum kecil

“A-aku tidak menangis! Mataku hanya kelilipan debu!” Naruto langsung memberikan kakashi death glarenya

Anak cengeng

‘Diam ah, Kurama!’

“Sudah ah! ayo kita cepat-cepat pulang dan membuat Iruka-sensei menraktirku ramen!” Sasuke dan Kakashi merasa tidak enak mendengar apa yang Naruto katakan dan pura-pura tidak mendengarnya “Dan aku harus menceritakan Konohamaru tentang apa yang terjadi di misi ini!”

“Kalau begitu aku ingin” Sakura langsung melirik Sasuke dengan pandangan memelas dan wajah di buat-buat menjadi imut “Sasuke, bagaimana kalau kita kencan di saat kita sudah sampai di konoha?”

“Tidak mau” Jawab Sasuke dengan sangat cepat tanpa melihat Sakura, tatapannya masih fokus kearah Naruto

“Ta-tapi…” Sakura langsung memasang wajah sedih dan menatap Sasuke dengan tetepan memohon

“Bagaimana kalau kamu mengajak yang lain? Neiji? Shikamaru? Chouji? Atau munkin Lee?” Usul Naruto sambil tersenyum, ia sebenarnya mencoba menghibur Sakura, tetapi apa yang ia katakan sedikit terdengar ‘menusuk’

“AGH! Diam Naruto!” Sakura menatap kesal Naruto yang hanya tertawa

Kakashi hanya menonton kelakuan anak muridnya dan tersenyum simpul, sepertinya ank muridnya penuh dengan canda dan tawa

(Break)

Naruto merenggangkan tubuhnya, ia baru saja bangun tidur dan tengah berada di apartementnya

“Selamat pagi, Kurama” Naruto bisa mendengar Kurama menggumamkan kata ‘selamat pagi, kit’ kepadanya tetapi masih tidak mau bangun

Naruto tersenyum dan langsung berjalan ke kamar mandi untuk mandi, menggamti bajunya menjadi kaus hitam dan celana pendek ketat berwarna hitam sepaha lalu menyiapkan sarapan untuknya

Di tengah-tengah ia makan, barulah Kurama bangun sepenuhnya

“Sepertinya kamu masih kelelahan” Naruto mengambil roti panggang yang sudah ia oleskan dengan mentega dan memakannya sedikit

“Yah begitulah, aku belum sempat istirahat sepenuhnya setelah latihan dengan Gyuki” Kurama mengerang pelan dan merenggangkan tubuhnya

“Hee…” Naruto langsung menghabiskan sarapannya dan meminum susu yang baru ia beli dan tidak kadaluarsa

Ia membereskan meja makannya dan mencuci piring bekas sarapannya, setelah itu langsung mengambil jaket berwarna orange tanpa lengan dan rok pendek di atas lutut dari dalam kemari pakaiannya

“Wuah…kakek memberikanku berbagai macam pakaian, aku baru sadar” Naruto memakai pakaian yang tadi dia ambil sambil melihat tumpukan pakaian yang tersusun dengan rapi di lemari pakaiannya

“Itu tanda bahwa ia menyayangimu” Naruto menaikkan sebelh alisnya mendengar apa yang Kurama katakan

“Tetapi di seingatku dulu tidak seperti ini deh” Naruto menutup lemari pakaiannya dan mengambil tas kecil yang berisi senjata-senjatanya dan menggantungkannya di pinggangnya

“Munkin karena kamu adalah perempuan sekarang” Jawab Kurama dengan asal

“Yaah munkin” Naruto berjalan keluar apartemennya dan mengunci pintunya, ia berjalan keluar gedung apartemennya sambil melihat sekelilingnya

“Kamu mau ke mana?” Tanya Kurama setelah melihat Naruto berjalan kearah yang berbeda dengan tempat berkumpul teman setimnya

‘Membeli bahan-bahan makanan untuk di simpan di rumah dan berberapa buku untuk aku simpan di rumah juga, kalau saja aku merasa bosan di rumah aku bisa baca buku. Lagipula Kakashi-sensei aku telat 3 jam dari waktu yang di tentukan’ Jawab Naruto dari dalam hati, ai sedang di tempat keramaian, jadi ia tidak bisa menjawab secara terang-terangan

“Heh, gurumu yang satu itu memang selalu terlambat” Kurama memutar bola matanya dengan bosan “Ngomong-ngomong aku baru ingat, nanti kamu akan bertemu dengan jinchurikinya Shukaku ya?”

Naruto langsung tersenyum lebar mendengarnya, membuat berberapa orang yang melihatnya kebingungan karena ia tiba-tiba tersenyum

‘Yup! Dan aku tidak sabar untuk bertemu dengan Gaara lagi!’ Naruto mempercepat jalannya dan berakhir dengan berlari agar bisa lebih cepat sampai ke pasar

To Be Continue

!Author Notes!

Akhirnya! Selesai juga Tazuna arc! Memang terlihat seperti sangat di percepat (karena saya meng-skip semua battle scenenya) tetapi saya sudah tidak sabar lagi!

Yosh! Chapter selanjutnya waktunya Gaara muncul! *tebar-tebar konveti* siapa yang penggemarnya Gaara di sini? Atau munkin yang suka dengan pair GaaNaru? Berbahagialah karena di chaper selanjutnya Gaara akan muncul~!

See you in the next chapter!

Jaa nee~ ciao ciao

SELESAI, CERITA TO THE PAST YANG LAMA HANYA SAMPAI SINI




Perasaan Author di saat membaca Chapter ini 2 tahun kemudian

Saya merasa saya membuat keputusan yang benar untuk menulis ulang cerita ini.
plot hole bertebaran di mana-mana bersamaan dengan tidak adanya logika dan OOC
saya berharap para pembaca sekalian bisa menerimanya
sekian dan terimakasih sudah mau membaca
sekarang kembali lagi ke To The Past yang baru...

4 comments:

  1. Replies
    1. Ada kok lanjutannya! Sudah chapter 25 pula ^^
      Hanya saja sudah di tulis ulang!
      kalau tertarik silakan di cek: https://www.fanfiction.net/s/9194595/1/To-The-Past

      Delete
    2. Iya, soalnya yang itu sudah sampai 20 chapter dan sudah di tulis ulang... mau di post di sini terasa sedikit.... sesak nantinya... hahahahhaha, blog ini lebih di dedikasikan ke fan art sekarang
      Sudah ada website yang menyediakan tempat untuk menulis jadinya di post di situ deh, awalnya cerita ini juga di post di sana.... XD

      Delete