(Perhatian, cerita yang baru memiliki plot yang berbeda dan berubah banyak)
Disclaimer : Anime serta Manga Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Warning : mengandung GenderBender, Semi-AU, Time Travel, Mild Sakura Bashing, Miss Typoo, dll
Tambahan : Untuk penggemarnya Sakura saya minta maaf, soalnya saya enggak ada ide lain siapa yang bakal jadi "Semi-Antagonis"nya, dan kebetulan saya kurang suka Sakura.
!Author Notes!
Yaay~ saya kembali lagi setelah menyelesaikan berberapa PRku~
Berberapa orang mencoba menebak siapa orang yang masih misterius… kebanyakan salah… 5 persen betul sih…
Nyuh, saya masih rada belum iklas mau ngeliatin siapa orang itu (?)
Saya minta maaf atas ketelatannya, aku mati-matian mau menyelesaikan seluruh pekerjaan rumahku biar pada hari sabtu dan minggu bisa bebas dan bisa menulis cerita… tetapi gagal gara-gara sakit di hari Jum’at… huft…
Dan aku belum meng Up-Date fic saya yang lain (terutama yang berbahasa inggris), saya minta maaf bila Up-Date kali ini memakan waktu lama karena saya harus belajar juga untuk ulangan dan mengejar ketinggalan pelajaran gara-gara enggak masuk… (maklum, akhir Mei-kan udah ujian sekolah)
Saya akan hiatus di sekitar tanggal 18-an untuk persiapan ulangan kenaikan kelas. Tenang saja, saya enggak akan meninggalkan fic ini
Dan review dari chapter sebelumnya sedikit berkurang ya… munkin karena timing aku meng-post chapternya kurang bagus (di malam hari, karena mau menepati janji)
((P.s : Saya minta maaf kalau chapter ini rada aneh… saya nulisnya saat sakit sih… dan baru bisa ngeUp-Date sekarang karena berberapa hari yang lalu internetku rusak… huft…))
Yush! Kembali lagi ke cerita!
(Break)
“Kabut yang tebal… aku hampir tidak bisa melihat apapun…” Naruto memperhatikan sekitarnya yang di selubungi oleh kabut, sepanjang mata memandang seluruh pemandangan yang ada di sekitarnya di selimuti oleh kabut yang super tebal
“Kita bisa melihat jembatannya sebentar lagi, desanya ada di dekat jembatan” pendayung mereka terus mendayung sambil berusaha membuar air yang mereka lalui tidak membuat banyak suara dengan mendayung secara hati-hati
‘Jadi… sebentar lagi kamu akan bertemu dengannya huh? Zabuza Momochi… apa yang kau lakukan Kit?’ Kurama menyeringai sambil memandang Naruto yang duduk di telapak tangannya
‘Apa maksudmu? Apa yang akan aku lakuan? Aku tidak mengerti…’ Naruto menatap bingung ke arah Kurama sambil memiringkan kepalanya
‘Seingatku nyawamu akan terancam saat melawan Zabuza dan Haku, di saat itu aku memasukkan sedikit chakraku dan mengubahmu sedikit’ Kurama meletakkan Naruto di atas kepalanya dan seringaiannya menghilang
‘Aah, tentu saja aku akan melawannya… walaupun aku tidak terlalu percaya diri… apakah aku bisa menahan chakramu dengan baik’ Naruto menghela nafas lelah dan merentangkan tubuhnya
‘Kamu harus belajar untuk mengendalikannya… nanti di saat ada waktu luang aku akan mengajarkannya kepadamu’ Naruto mengangguk dan membiarkan tubuhnya jatuh ke belakang dan menjadi posisi tiduran di atas kepaa Kurama
Kakashi menatap Naruto yang sedang duduk saja dan memandang kosong jembatan yang mulai terlihat
Ia mengingat kembali apa yang di katakan oleh Tazuma berberapa jam yang lalu, sebenarnya ia ingin menghentikan misi ini tetapi Naruto memaksa untuk melanjutkannya dan… bahkan ia sampai bilang akan menjalankan misi ini sendirian bila ia ingin menghentikan misi ini
‘Sepertinya Naruto sangat bersemangat dan… entah mengapa setelah aku perhatikan dengan lebih baik… ia jadi sering sekali melamun dan menatap kejauhan dengan pandangan kosong…’ Kakashi masih terus memandang Naruto dengan penuh tanya dan khawatir
“Kita akan sampai sebentar lagi, kita akan lewat tempat yang lebih sulit di ketahui agar tidak di ketahuan” sang pendayung mendayung perahu kecil yang di tumpangi oleh team 7 dan Tazuma ke bawah sela jembatan yang belum jadi tersebut dengan sangat hati-hati
Kabut yang menyelimuti di depan mereka sedikit demi sedikit menghilang dan memperlihatkan pemandangan di depannya
Perahu akhirnya merapat di sebuah rumah yang di bangun di sekitar rawa (atau munkin sungai?) di dekat jembatan yang akan di bangun oleh Tazuma
Team 7 dan Tazuma berpindah dari perahu tadi ke bagian depan rumah (atau pelabuhan?)
“Baiklah aku sudah selsai di sini, semoga berhasil dan selamat tinggal” pendayung tadi menyaalakan mesin perahunya dan pergi meninggalkan mereka
“Baiklah, sekarang kita akan pulang ke rumah dengan aman” Tazuma berjalan memimpin rombongan ke arah rumahnya
“Ya ya” Kakashi menjawab dengan nada lelah ‘Bila kita di serang lagi maka ini sudah bukan level untuk Chuunin… tetapi sudah menjadi level Jounin’
‘Hoi, aku merasakan aura miliknya… Hahahaha, aura membunuhnya benar-benar kuat sampai aku bisa merasakannya’ Kurama menyeringai dan menggoyangkan ekornya ‘Jadi… apa yang mau kamu lakukan Kit?’
Naruto diam saja dan ia tersenyum penuh arti
(Break)
“Hei, apakah kamu mau mengunjunginya? Hanya sebentar juga tidak apa-apa”
“Ide bagus, tetapi kapan? Aku sangat sibuk dengan pekerjaanku”
“Bisakah kamu meminta izin? Buat saja alasan”
“Munkin aku bisa kabur, aku akan meninggalkan surat di kamarku… oh yeah! Itu ide yang sangat cemerlang!”
“Serius? Dasar anak nekad, tetapi bila seperti itu kamu harus bersiap-siap menerima hukuman”
“Cukup bilang saja aku memang menginginkan liburan sebentar”
“Terserah apa katamu deh”
(Break)
Kakashi tidak bisa berbuat apa-apa sekarang, ia terjebak di dalam penjara air milik Zabuza
‘Water Clone no Jutsu’ Zabuza membuat bunshin dirinya yang siap menyerang orang yang ada di dekarnya, Naruto
“Naruto! Lari!!” Kakashi berteriak dan mencoba keluar dari penjara air milik Zabuza
“Huh, hanya bocah” bunshin milik Zabuza berlari ke arah Naruto dengan Kubikiribocho di tangannya yang ia ayunkan untuk memotong tubuh Naruto
“Jangan menilai buku hanya dari sampulnya” Naruto sudah siap mengeluarkan bunshinnya—
‘Kit! Jangan mengeluarkan bunshin! Chakramu sedang tidak stabil dan bila kamu mencoba mengeluarkan bunshin yang ada chakraku akan masuk ke dalamnya dan aku akan keluar dalam bentuk bunshinmu’ tetapi tidak jadi setelah mendengar peringatan dari Kurama, ia melompat untuk menghindari tebasan dari Zabuza
“Sasuke, ke sini sebentar, ada yang mau aku bissikkan” Naruto mendarat di dekat Sasuke “Aku punya rencana”
“Rencana darimu?” Sasuke menatap Naruto sambil tersenyum (di paksa) sedikit
“Sakura, persiapkan dirimu” mau tidak mau, Sakura mengikuti apa yang di katakan oleh Naruto
“Sekarang… ayo kita menjadi ‘liar’… haha” Naruto menyeringai, matanya yang berwarna biru tercampur dengan sedikit warna merah, tanpa di ketahui oleh yang lainnya, pupil mata Naruto bagian sebelah mulai berubah mirip dengan pupil mata milik Kurama
‘Kit, kamu bisa jadi sadis juga ya…’ Kurama menyeringai melihat kelakuan Naruto
((P.s : saya bukannya mau membuat char Naruto menjadi OOC, tetapi ada yang meminta agar Naruto di buat jadi sedikit… um… sadis, saya juga lagi ngedengerin lagu rock and roll dan ide ini muncul… hahaha *kabur dari amukan masa*))
“Apa yang kalian lakukan?! Kabur! Pertarungan ini sudah selesai saat aku sudah berasil di tangkap! Tugas kita adalah melindungi Tazuma! Apakah kalian lupa?” Kakashi berteriak dan menatap horror ke arah Naruto, Sasuke, dan Sakura
“Kakek…” Naruto menoleh ke arah Tazuma sambil memasang pupy eyes no jutsunya
“Maaf…” Tazuma memberi jeda sedikit lalu ia tersenyum “Bertarunglah sepuas kalian”
“Pft” Sasuke tersenyum dan menatap seperti meremehkan ke arah Kakashi “Kamu dengar itu?”
“Ayo kita bertarung!” Naruto mengencangkan forehead protector berlambang konohanya dan menyeringai
((P.s : seperti biasa, di skip karena Author (saya) yang paling lemah dan enggak bisa mendeskripsikan pertarungan))
(Break)
Naruto menghela nafasnya dan berdiri di depan Tazuma untuk menjaganya bersama dengan Sasuke dan Sakura sambil menonton Kakashi bertarung dengan Zabuza
‘Kurama… lagi-lagi… aku merasa lelah dan mengantuk…’ seperti saat setelah ujian pertama, Naruto tiba-tiba merasa tubuhnya menjadi berat dan ia merasa pusing
‘Sepertinya ada sedikit kesalahan saat kamu melepaskan segelmu, kita harus menemui Bee dan Gyuki untuk membetulkannya… sekarang kamu tahan dulu’ Kurama menepuk pelan kepala Naruto dan mencoba memasukkan sedikit chakranya ke dalam tubuh Naruto untuk menambah sedikit kekuatan Naruto
“Oi nak, kamu tidak apa-apa?” Tazuma menatap khawatir Naruto yang ada di depannya, tubuhnya sedari tadi hampir saja jatuh ke belakang dan menabrak tubuhnya, ia meletakkan kedua tangannya di bahu Naruto untuk membantu Naruto agar tidak jatuh
“Dobe? Kamu tidak apa-apa?” Sasuke menatap penuh khawatir Naruto, Sakura hanya melirik sekilas Naruto dan membuang mukanya
“Um… hanya sedikit lelah…” Naruto menggelengkan kepalanya dan mencoba berdiri lebih tegap
Naruto tersenyum saat melihat Kakashi mengejek Zabuza dengan membaca pikirannya menggunakan sharingan
“Hati-hati!” Naruto memeluk tubuh Tazuma dan membawanya ke atas pohon terdekat agar tidak terkena ombak dari Water Explosion no jutsu yang di keluarkan oleh Kakashi
“Guh!” Sasuke ikut melompat dan di ikuti oleh Sakura
“Kamu akan mati sekarang” Kakashi sudah berada di atas pohon dengan sebuah kunai di tangannya yang siap saja ia gunakan untuk membunuh Zabuza
Tiba-tiba saja dua buah jarum menusuk leher Zabuza dari samping, sang pelempar nya tengah berjongkok di atas pohon tidak jauh dari tempat Zabuza ‘mati’
“Haha, kamu benar. Dia mati” sang pelempar yang menggunakan topeng anbu milik mizugakure berbicara dengan nada manis
(Break)
“Kakashi-sensei tidak usah memaksakan diri” Naruto tersenyum dan tertawa pelan sambil membantu gurunya untuk berjalan
“Kamu juga jangan memaksakan diri nak… tadi kamu hampir saja pingsan” tazuma menatap takjub ke arah Naruto, tadi ia terlihat sangat lelah tetapi sekarang ia kembali enerjik
“Eh? Benarkah? Naruto, lepaskan aku, kamu juga butuh istirahat” Kakashi mencoba menggerakkan tubuhnya untuk melepaskan dirinya dari Naruto, tetapi tubuhnya tidak bisa di gerakkan sama sekali
“Dobe, gantian saja” Sasuke memindahkan Kakashi dan kini ia yang membantu Kakashi untuk berjalan
“Haha aku tidak apa-apa kok, aku sudah baik…” Naruto tidak bisa menyelesaikan kata-katanya karena ia sudah keburu ambruk
“Sudah aku bilangkan?” Tazuma menangkap tubuh Naruto dan menggendongnya
Kakashi dan Sasuke memicingkan matanya dan menatap Tazuma, sepertinya mereka mencoba mengecek sesuatu
“Apa?” Tazuma menatap bingung keduanya
tidak terjadi apa-apa…
“Tidak… tidak apa-apa” Kakashi tertawa pelan dan kembali berjalan di bantu Sasuke
sebenarnya mereka berdua mau mengecek, apakah bunshin milik Naruto yang aneh itu akan muncul lagi? Kelihatannya tidak… tapi kenapa bisa
‘zzzzz’ ternyata Kurama sedang tertidur, ia tidur melingkar dengan Naruto di tengahnya, mencoba membuat nyaman Naruto senyaman munkin… dan tentu saja berhasil dengan bulunya yang hangan dan lembut
(Break)
“!” Kakashi tiba-tiba saja bangun dan wajahnya menjadi pucat, sepertinya tubuhnya sudah bisa di gerakkan
“Oh… Sensei, kamu sudah bangun” anak perempuan Tazuna masuk ke dalam kamar yang di gunakkan Kakashi sambil membawa sebaskom air hangat
‘Kenapa… aku memiliki perasaan tidak enak, seperti aku melewatkan sesuatu yang penting…’ Kakashi memegang kepalanya yang terasa sakit… eh tidak deh, ia tidak merasa sakit sama sekali
“Jangan terlalu banyak bergerak” Tsunami meletakkan baskom air yang tadi ia bawa di sebelah Kakashi
“Tidak apa-apa… entah mengapa tubuhku bisa di gerakkan secara bebas dan tidak merasa sakit sama sekali” Kakahsi mencoba menggerakkan tubuhnya dan tangannya, dan tidak ada rasa sakit sama sekali… aneh sekali…
“Bukan itu yang aku khawatirkan… nanti Naruto terbangun” Kakashi menengok ke sebelahnya dan mendapati Naruto yang tertidur pulas dengan kakinya di jadikan bantal
“Naruto tadi mengobatimu… entah bagai mana caranya, ia menyuruh kami semua untuk tidak mengintip dan keluar dari ruangan saat ia mengibatimu” Tsunami keluar ruangan setelah menjelaskan kenapa Kakashi bisa jadi sehat begitu dan keberadaan Naruto
Kakashi terdiam dan menatap tidak percaya ke arah Naruto
Sakura dan Sasuke tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan dan duduk di dekat Kakashi
“Kami dengar dari Dobe kalau sebenarnya Zabuza masih hidup… cih… kalau saja aku lebih teliti…” Sasuke mendecak kesal dan terlihat marah juga
‘Naruto?’ Kakashi memandang Sasuke sebentar lalu ke arah Naruto ‘… Ia benar-benar berubah’
“Oi! Naruto! Bangun! Kita sedang mendiskusikan hal yang penting” Sakura menguncangkan tubuh Naruto untuk membangunkannya
“Hei, jangan—!” Terlambat, Naruto sudah keburu bangun
“Uhm… Kurama… aku masih mengantuk…” Naruto bergumam pelan, tanpa di sadarinya memanggil nama asli Kyuubi
‘Ku-Kurama? Siapa itu Kurama?’ batin Kakashi dan Sasuke sambil memandang penuh tanya Naruto… rasanya tadi ada perasaan tidak enak muncul…
“Eh?” Naruto akhirnya benar-benar bangun dan menatap bingung sekitarnya sambil menggosok matanya yang masih setengah tertutup “Selamat pagi…”
“Dobe, ini sudah siang” Sasuke menghela nafas dan tersenyum kecil ke arah Naruto
“Oh… selamat siang kalau begitu…” Sakura menjitak kepala Naruto
“Jadi… apa yang mau kita lakuakn sekarang?” Sasuke menatap serius Kakashi
“Kalian akan mendapatkan latihan special” Kakashi tersenyum penuh arti dan menunjuk ke atas
“Yosh! Pasti akan menyenangkan” setelah di jitak Sakura (dan menahan amarah) akhirnya Naruto benar-benar bangun
“Itu tidak menyenangkan…” Seorang anak kecil masuk ke dalam rumah dan melepas sepatunya
“Ooh! Inari!! Kemana saja kamu?” Tazuma terlihat senang dan merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Inari
“Selamat datang kembali kakek” Inari masuk ke dalam dan berjalan ke arah kakeknya dan memeluknya
“Ayo beri salam kepada tamu kita, mereka yang melindungi kakek sampai ke sini loh” Tsunami menepuk pelan kepala Inari
‘Aaah~ nostalgia~’ Naruto tersenyum ramah ke arah Inari
‘Sejak kapan di marahi oleh anak kecil menjadi ingatan yang bagus dan di jadikan moment nostalgia huh? Apakah kamu sudah menjadi—‘
‘Diam Kurama’
“Kakek… mereka akan mati” Inari menatap penuh curiga bercampur kesal ke arah Team 7
“Kalau kalian tidak mau mati, lebih baik kalian pergi dari sini sekarang juga” Inari berjalan keluar ruangan sambil memberikan death glare ke arah Team 7
“Ka-kamu mau ke mana Inari?” Tazuma menatap khawatir cucunya dan terlihat ingin menghentikan Inari
“Aku mau melihat laut dari kamarku” Inari keluar dari ruangan dan menutup pintu di belakangnya
“Maaf…” Tazuma menatap sedih ke arah Kakashi dan mengangguk untuk meminta maaf
Sasuke menatap Inari dan membuang mukanya dengan cuek
Sakura mengehela nafas dan terlihat sedikit kesal
Naruto hanya tersenyum penuh arti
(Break)
Naruto berjalan menelusuri rumah milik Tazuma dan sampai di depan pintu masuk menuju kamar Inari
Ia berhenti di depan pintu dan diam sebentar untuk mendengarkan suara tangis Inari
Naruto tersenyum lembut, ia membuka pintu masuknya dengan sangat hati-hati agar tidak membuat suara ke dalam ruangannya
Ia berjalan ke dekat Inari dan memeluknya dari belakang “Aku juga kehilangan ayah dan ibuku dalam waktu bersamaan… dan mereka mati tepat di depan mataku”
Inari tersentak kaget dan ingin marah, tetapi tidak jadi setelah mendengar Naruto berbicara
“Mereka mati di saat peperangan untuk membela desa… sama seperti ayahmu…” Inari diam dan mencoba menahan tangisnya, ia tidak memberontak sama sekali “Aku di tinggal oleh kedua orangtuaku dan aku di benci satu desa… anak-anak lain selalu saja mengejek dan menggangguku… mengatai aku monster… dan orangtuaku meninggal saat aku masih kecil… lebih kecil darimu”
Inari membalik tubuhnya, matanya tertutup oleh bayangan topinya dan ia mengigit bibirnya… seperti menahan sesuatu yang ingin ia sampaikan
“Dan aku tetap menganggap mereka adalah ‘pahlawan’ bagiku… apapun yang orang lain katakan, apapun yang orang lain pikirkan… aku tetap menganggap mereka sebagai ‘pahlawan’ku” Naruto tersenyum dan menepuk kepala Inari
“Hiks… hiks… ayah… hueeee” Inari akhirnya tidak bisa menahan tangisnya dan memeluk erat Naruto dan membenamkan wajahnya ke dada Naruto, menangis sejadi-jadinya
Naruto tersenyum dan memeluk kembali Inari “Menangislah sepuasmu dan semaumu… aku akan di sini menemanimu…”
(Break)
“Huuuft! Akhirnya selesai juga” Naruto merenggangkan tubuhnya, ia sudah mengganti pakaiannya menjadi kaus berwarna hitam dan celana di atas lutut, ia tidur di kamar yang sudah di sediakan oleh Tazuma, Inari tertidur di pelukannya tadi dan sudah ia pindahkan ke tempat tidurnya
Ia di pasangkan dengan Sakura karena sama-sama perempuan, Sasuke tidur satu kamar dengan Kakashi
“Huh, apanya yang selesai, kamu tidak berbuat apa-apa yang berguna” Sakura menatap benci ke arah Naruto sambil menyisir rambutnya
Naruto diam saja
“Jangan mencoba cari muka di depan Tazuma, Kakashi-sensei, dan Sasukeku” Sakura menekankan nama Sasuke dalam omongannya
“Aku tidak mencoba mencari muka di depan mereka” Naruto tersenyum di paksakan
“Jangan pura-pura tidak tahu! Kamu selalu saja mencari perhatian mereka! Monster seperti kamu tidak pantas mendapat perlakuan seperti itu” Naruto sedikit tersentak, matanya tertutup oleh poni rambutnya
“Aku…” Naruto mencoba membalas omongan Sakura tetapi di potong oleh Sakura
“Kamu itu monster yang meghancurkan desa! Kamu membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal dan membunuh banyak orang! Dasar monster tidak tahu malu dan tidak berguna!” Naruto tiba-tiba saja menarik rambut Sakura dengan kasar
“KAMU TIDAK TAHU APA-APA DASAR PEREMPUAN BANGSAT” Naruto memberikan death glare mautnya dan mendorong Sakura dan membuatnya terjungkal
“APA-APAAN KAMU DASAR MONSTER TIDAK BERGUNA!” Sakura bangun dari posisinya dan mencoba memukul Naruto
“Siapa yang bilang tidak berguna huh perempuan keparat?” Sakura membatu, ia menatap tidak percaya mata Naruto yang berubah menjadi warna merah dan pupil matanya menjadi pupil mata monster
“Apa? Kamu mau bilang apa lagi? Mau aku bunuh hah??” Naruto—bukan, Kurama menyeringai melihat exspresi Sakura yang ketakutan dan mundur berberapa langkah untuk menjauh dari Naruto
“Jangan macam-macam dengan aku, monster huh? Ya aku adalah seekor monster, tetapi jangan berani-berani kamu berbuat seenaknya dengan penahanku keparat” Kurama menarik kerah baju Sakura dan menatap benci ke arahnya
“To-tolo—“ Sebelum Sakura bisa berteriak minta tolong Kurama sudah membekap mulutnya
“Jangan berisik kamu—“
“Sudah, hentikan ini Kurama…” Kurama melepaskan pegangannya dan memukul bagian belakang leher Sakura untuk membuatnya pingsan
‘Kamu terlalu naïve’ Naruto tidak menjawab dan hanya menangkap tubuh Sakura yang jatuh dan hampir membentur lantai
Ia menggendong Sakura dan membaringkannya ke tempat tidur yang sudah di sediakan oleh Tsunami untuk Sakura dan menyelimutinya
Naruto memandang Sakura sebentar, matanya tertutup poni rambutnya, ia akhirnya meninggalkan Sakura sendirian di kamar tersebut dan menarik futon miliknya ke ruangan lain
Ia berhenti di ruang tengah rumah milik Tazuma dan menggelar tempat tidurnya di ujung ruangan tersebut
Ia menjatuhkan tubuhnya di atas futon tersebut dan suara tangisan di tahan terdengar darinya
Naruto sudah tidak bisa menahan keinginannya untuk menangis, ia membenamkan wajahnya ke bantal dan memeluknya
“Sudah ku bilang, kamu itu sangat cengeng” tiba-tiba bunshin milik Naruto yang berbeda sendiri (laki-laki, rambut berwarna merah, badannya lebih tinggi dari Naruto) muncul di sebelahnya
Kurama menarik bantal yang di peluk oleh Naruto dan meletakkannya kembali ke tempat semula, ia berbaring di sebelah Naruto dan mememluk Naruto
Naruto diam sebentar dan akhirnya memeluk kembali tubuh Kurama dan membenamkan wajahnya di dada Kurama
“Arigato… Kurama” Kurama menghela nafas dan menarik selimut dan membentangkannya di atas tubuhnya dan Naruto
“Ck, sejak kapan kamu jadi cengeng begini? Munkin karena perubahan tubuhmu, sikapmu juga jadi sedikit berubah… sama-sama Kit…” Kurama menjadikan sebelah tangannya bantal untuk kepalanya dan menutup matanya untuk pergi ke alam mimpim
‘hontouni… arigato… daisuki yo… Kurama’
(Break)
“Jadi… apa yang akan kita lakukan saat kita bertemu dengannya?”
“Terserah kamu… tetapi menurutku lebih baik bunuh saja dia, kita bisa dengan mudah membunuhnya”
“Ide yang cemerlang!”
Ternyata Naruto mulai lemah secara mental akibat dari stress yang masih terbawa saat ia berperang, kalau terus di biarkan saja ia bisa-bisa ia tenggelam ke dalam lautan kebencian! Untung saja ada Kurama yang menenangkannya, tetapi dengan bayaran seseorang mengetahui keberadaannya… atau munkin tidak? Bagai manakan hasil dari latihan khusus yang di berikan oleh Kakashi? apakah hasilnya akan sama dengan Sakura yang akan mendapat nilai tertinggi? Bagai mana juga dengan Zabuza? Dan sepertinya kedua orang yang memiliki ingatan masa depan mulai bergerak juga… apa yang akan terjadi bila mereka bertemu dengan Naruto?
Jawabannya : Stay tune! See you at the next chapter~
To Be Continue
!Author Notes!
Huft… akhirnya selesai juga
Saya minta maaf sebesar-besarnya bila chapter ini rada aneh, enggak nyambung, dan Naruto jadi sangat OOC
Saya mencoba memenuhi janji dan akhirnya menulis chapter ini dalam keadaan sakit… nyuh… kepalaku sakit…
Sepertinya aku akan mengakhiri Author notes ini lebih awal… gomenne
Oh iya, requestnya terpenuhi~ chapter ini yang di perlihatkan secara terang-terangan pairnya adalah : Kurama X Naruto~
Seperti biasa saya akan meminta Review dan saya meminta agar tidak meng-flame saya…
Uuft… aku sungguh-sungguh minta maaf kalau chapter ini jelek dan aneh…
Jaa nee~ ciao ciao~
Perasaan Author di saat membaca Chapter ini 2 tahun kemudian
(Author sudah keburu sakit pinggang karena kebanyakan tertawa sambil menangis)
No comments:
Post a Comment