Sunday, July 10, 2016

To The Past (Chapter 8)

(Perhatian, cerita yang baru memiliki plot yang berbeda dan berubah banyak)


Disclaimer : Anime serta Manga Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Warning : mengandung GenderBender, Semi-AU, Time Travel, Mild Sakura Bashing, Miss Typoo, dll
Tambahan : Untuk penggemarnya Sakura saya minta maaf, soalnya saya enggak ada ide lain siapa yang bakal jadi "Semi-Antagonis"nya

!Author Notes!

Entah saya mau ngomong atau ngebahas apa…

Untuk yang mencoba menebak siapa kedua orang yang belum di ketahui jawabannya adalah : Salah semua *Insert troll face here*

Dan untuk polling ada di Author notes bagian bawah~!

Sekian, lebih baik langsung saja ke cerita



(Break)

“Ck… Occhan cepat sekali!” Naruto memeriksa sekitarnya yang gelap gulita, dengan sangat teliti ia mencoba menemukan chakra milik Bee

“Jangan lengah!” Bee tiba-tiba saja muncul dari balik Naruto dan bersiap menyerang Naruto dengan salah satu pedangnya

“Sial” Naruto membalik tubuhnya menepis serangan Bee dengan kunainya

“Kamu tidak akan bisa memblokirnya hanya dengan kunai itu” Bee menyeringai dan mengeluarkan 6 pedang lainnya dan mulai menyerang secara acak dan bergantian dengan pedangnya

Naruto terlihat kewalahan menahan serangan dari Bee, selain karena serangannya sangat kuat tetapi juga serangan milik Bee tidak bisa ia baca sama sekali

Tiba-tiba saja asap menutupi tubuh Naruto saat Bee berhasil menggores sedikit tubuh Naruto; ternyata itu hanyalah kagebunshin

“Kamu juga jangan lengah, Occhan!” Naruto tiba-tiba muncul dari belakang Bee dan sudah siap untuk menyerang Bee

“Rasengan!” Naruto berhasil mengenai punggung Bee dan sukses membuat Bee terpental ke depan dan akhirnya menabrak dinding gua

“Yes! Berhasil!” Naruto mendarat dengan mulus dan menyeringai melihat tubuh Bee yang mencoba untuk bangun dari posisinya tetapi jatuh lagi

“Hehehe! Aku menang!” Naruto mencoba berjalan mendekat ke arah tubuh Bee dengan hati-hati—
Tiba-tiba saja ia merasakan ada chakra yang besar dari belakangnya, ia tidak sempat menghindar dan hanya sempat membalik tubuhnya

Bee berlari dengan cepat dan sedang dalam mode ekor 5nya dan berhasil menghantam tubuh Naruto

“Lariat” Bee menyeringai dan membuat tubuh Naruto terpental dan menabrak dinding gua

“Ooh, sepertinya kamu sudah bisa mengatur kecepatan berubahmu” Bee menatap takjub ke arah tubuh Naruto yang di selimuti oleh chakra milik Kurama da nada satu ekor muncul “Tetapi baru ekor 3, harus di tingkatkan lagi”

“Hahaha…” Naruto tertawa miris dan dengan susah payah menyeimbangkan tubuhnya dan memeluk tubuhnya sendiri “sepertinya tulang rusukku retak”

“Kalau kamu tidak melindungi tubuhmu tadi aku yakin tulangmu pasti patah” Bee tertawa sedikit dan nyengir

Lagi-lagi kamu menggunakan tentacle milikku lagi!” Gyuki protes dan melihat tubuh Bee yang tadinya di serang menggunakan rasengan yang sudah berubah menjadi potongan tentacle milik Gyuki

“Hahaha, tenang saja! Nanti juga tumbuh lagi” Bee tertawa dan menepuk moncong Gyuki

Tenang saja, chakraku akan mengibatinya dengan cepat Kit” Kuruma mengerang pelan “Harusnya kamu lebih hati-hati!”

“Aku hanya sedikit tidak fokus! Dan juga tentacle yang di gunakan menjadi kawamiri milik Occhan memiliki chakra juga; jadinya agak sulit untuk membedakannya yang asli dengan yang palsu” Naruto menghela nafas lelah dan membersihkan pakaiannya

“Latihan kali ini sudah cukup sampai sini dulu, sekarang sebaiknya kamu pulang dan istirahat” chakra milik Gyuki akhirnya menghilang dan Bee tersenyum “Kamu berkembang dengan pesat”

Naruto tersenyum lebar mendengar pujian dari Bee dan chakra milik Kurama menghilang “Hehehe, terimakasih”

“Sekarang aku  akan pergi dulu, aku sangat membutuhkan liburan” Bee merentangkan tubuhnya lalu mengeluarkan selembar kertas “Setelah misi ini selesai, kita bisa bertemu lagi nanti”

“Oke!” Naruto mengangguk dengan semangat dan berjalan mendekati Bee

Bee memasukkan jari ke dalam mulutnya untuk mendapatkan sedikit tinta dan menulis sesuatu di atas kertas tadi lalu memberikannya kepada Naruto

“Arigato Occhan dan selamat jalan~” Naruto melambai ke arah Bee yang melambai balik dan berjalan keluar gua

‘Sekarang lebih baik kita secepatnya kembali ke rumah Tazuna agar tidak di curigai’

(Break)

Naruto duduk di ruangan tengah bersama dengan anggota team 7 yang lainnya dan juga keluarga milik Tazuna

“Kamu kemana saja Naruto” Sasuke menatap penuh khawatir dan bingung ke arah Naruto, sudah 3 hari Naruto tidak pulang dan sekarang Naruto sudah pulang dalam keadaan baik-baik saja, tidak ada luka di tubuhnya dan bajunya masih utuh… hanya saja ia kelihatan kelelahan

“Hum? Aku hanya ingin mendinginkan kepala dan latihan” Naruto tersenyum, tetapi wajahnya masih terlihat sangat kelelahan

Inari terus saja memperhatikan Naruto yang sekarang sedang merenggangkan tubuhnya, tiba-tiba saja ia tidak bisa menahan tangisnya dan akhirnya ia berlari keluar

“Tu-tunggu Inari! Kamu mau ke mana?” Tazuna mencoba meraih cucunya tetapi akhirnya tidak berhasil karena Inari sudah kabur duluan

“… tidak apa-apa…” kakashi bangun dari posisinya dan berjalan ke arah tempat Inari tadi pergi “Aku akan berbicara sebentar dengannya”

Kamu akan pingsan dalam hitungan—‘ Tiba-tiba saja Naruto mendengar suara Kurama di dalam pikirannya

3’ Tiba-tiba saja rasa antuk menyerang Naruto, matanya mulai tidak bisa terbuka sepenuhnya

2’ Tubuhnya tiba-tiba saja mati rasa, tangannya tidak bisa ia gerakkan dan pandangannya mulai kabur

1’ Naruto mati-matian untuk membuat tubuhnya tetap tegak dan tidak terjatuh dan membentur lantai

‘Selamat tidur Kit, mimpi indah’ Dan Naruto akhirnya kehilangan kesadarannya dan jatuh tertidur, di dalam Kurama sudah membulat dengan Naruto di tengah dan ekornya di gunakan untuk menyelimuti Naruto

“Oyasuminasai… Ku…” Naruto langsung terjatuh ke sebelahnya dan sekarang dalam posisi tiduran di pangkuan orang yang ada di sebelahnya… Sasuke

“Eh? Dobe? H-hei!” Sasuke langsung panik dan mencoba mengecek keadaan Naruto, saat ia mengetahui kalau Naruto hanya tertidur ia menghela nafas lega

“Sepertinya ia kelelahan, bisakah kamu mengangkat dan membantunya ke tempat tidurnya? Kasihan… pasti ia sangat kelelahan…” Tazuna melihat dengan kasihan Naruto, sedangkan Sakura sedang menatap horror Naruto dan memaki-maki Naruto di dalam hati

“Eh?” Wajah Sasuke sedikit memerah tetapi akhirnya ia menggendong Naruto princess style dan membawanya ke kamar yang sudah di sediakan oleh Tazuna

(Break)

“Sepertinya hari-hari kita terasa lebih bebas” Bee sedang ada di dalam dan berbicara dengan Gyuki, seperti biasa ia duduk di atas kepala Gyuki

“Itu karena kita bebas dari pekerjaan yeah~!” Bee sedang berada di motel terdekat dan sedang duduk di jendela dan memandang keluar di luarnya

“Aku mau bertanya… kenapa Kurama mengubah Naruto menjadi perempuan?” Gyuki ternyata belum mengetahui alasan mengapa Kurama mengubah Naruto

“Kamu tahu ninja berambut pink yang ada di team Naruto? Medic ninja yang menjadi murid Tsunade” Sepertinya Bee sudah mengetahui alasannya

“Oh aku ingat, siapa itu namanya? Sakura ya?” Gyuki mengangguk

“Dia adalah orang yang membunuh Naruto saat masih di masa depan milik kita dan dia adalah cinta pertama Naruto… sisanya kamu mengerti sendirikan?” Bee merasakan Gyuki bergerak sedikit saat ia menyebutkan alasannya

“Dasar wanita pengkhianat” Bee menghela nafas lelah, ia tahu bahwa nantinya akan jadi begini kalau ia menceritakannya ke Gyuki

“Yah… begitulah, tetapi Naruto tidak membunuhnya dan selalu menahan dirinya… sepertinya ia mempunyai kemunkinan akan tenggelam dalam lautan kebencian… ia pasti menerima ‘mimpi’ yang sama” Bee membetulkan posisinya dan menatap ke bawah (ke Gyuki) dengan exspresi serius

“Sepertinya aku belum memberitahukan dirimu sesuatu yang penting… kamu juga memiliki kemunkinan untuk tenggelam ke dalam lautan kebencian” Bee menaikkan sebelah alsinya dan menatap aneh Gyuki “Di saat kami (Biiju) di segel di dalam tubuh kalian kami akan langsung menjadi salah satu bagian dari kalian”

“Kebencian kami akan terus kami bawa… sampai detik ini aku masih membenci desamu dan kakakmu yang menyegelku ke dalam tubuhmu… dan kamu—” Gyuki menunjuk Bee dengan tangannya “Selain menjadi penahan tubuh dan kekuatan kami, kamu juga akan menjadi penahan kebencian kami… apakah kamu mengerti apa yang aku ingin sampaikan kepadamu?”

“Heh… kebencian… ah!” Bee mengeluarkan buku dan pensilnya dan mulai menulis kata-kata ciptaan barunya untuk di jadikan rap enka, Gyuki menghela nafasnya… sepertinya kemunkinan Bee tenggelam ke dalam lautan kebencian jauh lebih kecil dari pada Naruto

“Sikapmu yang seperti ini adalah senjata ampuh untuk mengalahkan kebencian… kamu bisa menjaga dirimu sendiri… ku akui, aku sangat takjub dengan sikapmu Bee” Bee menyeringai mendengar pujian dari Gyuki

“Aku hanya ingin menjadi jinchuriki yang paling kuat dan membuat pekerjaan kakakku menjadi lebih ringan” Bee menutup bukunya dan menyimpannya kembali bersamaan dengan pensilnya

“Sekarang kita hanya bisa menunggu hasil dari Kurama dan Naruto, apakah ia akan tenggelam ke dalam lautan kebencian? Atau tidak? Ini akan menarik”

(Break)

“Aku masih tidak mengerti…”

Kamu akan mengerti nanti…

“Baiklah kalau kamu bilang begitu… tetapi apakah menurutmu Naruto akan selamat dari lautan kebencian?”

… Ia akan tenggelam dan di saat hanya tangannya yang tersisa… kita akan mengetahui apakah ia akan selamat atau tidak

“Aku tidak mengerti… bagai mana bisa kamu membuat kata-kata penuh makna seperti itu”

Kamu itu mengejekku ya?

(Break)

“Haah… lain kali jangan terlalu kelelahan Dobe…” Sasuke membaringkan tubuh Naruto di atas futon, ia tahu ia tidak akan menerima respon dari Naruto

Sasuke memperhatikan wajah Naruto yang sedang tertidur pulas, ia melepaskan ikatan rambut Naruto yang mengikat rambut menjadi dua

Ia membetulkan posisi kepala dan merapikan rambut Naruto, ai terus saja memandang wajah Naruto yang tenang saat sedang tidur

Tiba-tiba saja ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Naruto dan mencium kening Naruto “Selamat tidur… Dobe”

Ia berjalan mendinggalkan kamar dan mematikan lampunya saat ia sudah membuka pintu keluar ia mendengar Naruto bergumam

“Selamat tidur… Teme” Sasuke langsung keluar kamar Naruto dan menutup pintunya, ia berdiri di depan pintu tersebut sambil menutup mulutnya dan wajahnya sudah semerah tomat ‘Apa yang aku lakukan tadi?!’

To Be Continue

!Author Notes!

Hello hello! Bertemu lagi dengan saya~!

Di mohon jangan membunuh saya karena Chapter ini pendek; alasannya karena aku baru saja selesai ulangan dan butuh merevisi ulang fic ini~!

Saya mau nanya : bagai mana komentar anda dengan ‘Battle Scene’ yang saya buat? Gaje kah? Enggak seru ya… aku memang paling enggak bisa bikin ‘Battle Scene’
Hasi Polling sudah ada! Dan hasilnya adalah :

- Perempuan : IIIII IIIII IIIII IIIII
- Laki-laki : IIIII IIIII IIIII III
- Netral : IIII
- Surprise : II

Jadi pemenang adalah : Naruto akan tetap menjadi perempuan!

Karena hasil pollingnya sudah keluar maka saya sudah bisa dengan tenang dan keputusannya Naruto akan permanent menjadi perempuan. Ini bukanlah keinginan saya dan memang sudah menjadi pilihan para reviewer

Bagi yang memilih untuk menjadikan Naruto menjadi laki-laki saya mohon maaf tetapi anda kalah suara, tetapi saya ada rencana untuk membuat fic NaruHina nanti

Dan saya ucapkan selamat kepada LadySaphireBlue karena telah menjadi review-er ke 200 fic ini~ seperti biasa : Pair apakah yang anda mau request? Nanti saya buatkan ‘sweet scene’nya~ khusus! Sama seperti KyuuNaru di chapter yang lalu!

Seperti bias asaya akan menunggu review beserta komentar dari reader sekalian!


Jaa nee~ ciao ciao





Perasaan Author di saat membaca Chapter ini 2 tahun kemudian

Pinggang saya semakin sakit membaca chapter ini
saya juga sebenarnya sudah lupa siapa dua orang aneh yang masih tak di kenal itu
biarkanlah menjadi misteri (Author di buang ke ujung kulon)
dan yang terakhir, satu kata: KLISE
saya sakit perut jadinya...

No comments:

Post a Comment