Sunday, July 10, 2016

To The Past (Chapter 5)

(Perhatian, cerita yang baru memiliki plot yang berbeda dan berubah banyak)

Disclaimer : Anime serta Manga Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Warning : mengandung GenderBender, Semi-AU, Time Travel, Mild Sakura Bashing, Miss Typoo, dll
Tambahan : Untuk penggemarnya Sakura saya minta maaf, soalnya saya enggak ada ide lain siapa yang bakal jadi "Semi-Antagonis"nya, dan kebetulan saya kurang suka Sakura.

!Author Notes! 

Yo! Selamat datang di Author Notes pada chapter ini

Ada yang mau bertanya mengapa saya tidak Up-Date 2 hari 1 kali lagi?

Well… syndromku kembali lagi, syndrom makir dan mager… akibat dari kecapekan ngerjain PR… huuft, kenapa guru harus ngasih PR… mentang-mentang ada libur UN

Dan berberapa hari yang lalu juga aku terkena writer block, untuk menghilangkannya aku harus… Belajar!

Kenapa “Belajar”? karena setiap aku belajar (apapun pelajarannya) aku pasti langsung enggak tenang dan pengen cepet-cepet menyelesaikan belajarnya dan kembali ke komputer dan melanjutkan ficku

Tetapi hasilnya malah aku jadi menyelesaika semua PR liburanku dan syndromku kembali lagi

Hufft, cukup sekian dulu ‘Author Notes’ kali ini yang tiba-tiba saja berubah menjadi pojok curhat
Yush! Kembali ke cerita!

P.s : Saya sepertinya tidak bisa Up-Date kilat seperti biasa dan mau Up-Date 1 minggu sekali… kalau misalnya saya enggak banyak PR… hiks… di mohon bersabar



(Break)

Di sebuah hutan di desa konoha, sebuah team yang sedang menjalankan misi tengah mengendap-endap dan bersembunyi di balik pohon, satu tujuan mereka : menangkap target

“Berapa jarak kalian dari target?” Pemimpin dari team tersebut berbicara menggunakan walkie talkie, menanyakan keberadaan muridnya

“5 meter, aku siap kapan saja” Suara perempuan menjawab pertanyaannya, di lanjutkan oleh suara seorang laki-laki dan perempuan yang menyatakan hal yang sama dengan perempuan pertama

“Ok” Sang pemimpin, Hatake Kakashi, memberi jeda sebentar dan bersiap mengeluarkan aba-aba

“Sekarang!” Mendengar pemimpinnya memberi perintah, mereka semua langsung menerjang ke arah sang target dan dengan cepat mengepung serta mengejutkannya

“Dapat!” Naruto yang lebih cepat dan gesitlah yang pertama kali mendapatkan target mereka, seekor kucing

“Pita di kuping bagian kanan… apakah kamu yakin ini adalah target kita, Tora?” Kakashi menanyakan hasil tangkapannya kepada Sasuke, sedangkan sang kucing_Tora_tengah di gendong oleh Naruto

“Hehehe~! Ketangkap juga” Naruto tersenyum puas dan tidak menyadari kucing di pelukannya sedang mati rasa dan ketakutan akibat aura Kyuubi yang tanpa sadar di keluarkan oleh Naruto, karena insting hewan lebih tajam dari manusia tentu saja ia tahu mana orang yang berbahaya dan memiliki ‘kekuasaan’ tertinggi

“Ya, kami yakin” Sasuke menjawab pertanyaan Kakashi dan mencoba mebenarkan walkie talkienya yang tadi sedikit miring akibat gerakan yang tiba-tiba

“Bagus, misi pencarian hewan peliharaan yang hilang : Tora, terselesaikan” Kakashi mengangguk dan mengajak anak muridnya kembali ke gedung pengambilan misi untuk memberitahukan bahwa misi mereka sudah selesai

Sasuke melirik ke arah Naruto yang yang berjalan sedikit belakangnya, ia tersenyum kecil melihat Naruto tengah membelai kepala kucing itu dengan senang

‘Sepertinya dia senang… tetapi kenapa Tora gemetaran?’ Sasuke menatap bingung kucing yang kelihatan senang di belai tetapi juga dalam waktu bersamaan gemetaran dan terlihat takut-takut berada di pelukan Naruto

(Break)

“Nyaaaa!!” Tora mengerang kencang saat pemiliknya yang super gendut memeluk (baca : menggencet) dirinya

‘Kasihan…’ Naruto menatap Tora dengan pandangan mengasihani sekaligus bingung mau memasang exspresi apa, Kurama yang ada di dalam tubuhnya sedang tertawa guling-guling melihatnya

‘Tidak aneh mengapa ia kabur’ Sakura sweatdrop melihat pemandangan didepannya, sekalian juga mengasihani nasib sang kucing

“Nah sekarang… team Kakashi, tugasmu adalah…” Sandaime memberi jeda sebentar dan membaca selembar kertas berisi misi “Hm… menjaga cucu seorang kakek tua, belanja di desa tetangga, dan membantu menggali kentang”

Naruto menghela nafas lelah dan terlihat “Bisakah kita mendapatkan misi yang sedikit lebih menantang?”

‘… Aku setuju’ Sasuke juga terlihat bosan dan kesal mendengarnya

‘Aaah, menyebalkan… si bodoh Naruto ada benarnya’ begitu juga dengan Sakura yang terlihat kesal

Kakashi menghela nafas dan sepertinya ia sudah tahu bahwa mereka akan berakhir seperti ini ‘Haah, Aku tahu bahwa akhirnya akan begini…’

“Tetapi kamu baru pemula, kamu bisa saja terkena masalah bila melakukan misi yang terlalu berbahaya” Iruka sebenarnya kasihan melihat Naruto yang terlihat bosan tetapi ia juga tidak mau membahayakan nyawa Naruto dengan memberi misi yang terlalu sulit untuk Naruto… baginya

“Yah… mau bagai mana lagi” Sandaime juga berpikiran sama dengan Iruka

“Tapi… bisakah setidaknya kamu mendapatkan pekerjaan yang lebih… menegangkan” tanpa di sadari olehnya, naruto menggunakan puppy eyes no jutsunya—salah deh, Fox eyes no jutsu! (??)

Sasuke dan Kakashi sedikit memerah melihatnya, Sandaime dan Iruka jadi terlihat kasihan dan entah mengapa tidak bisa menolaknya, dan Sakura menatap kesal Naruto

“… Kamu tahu bahwa system—“

“Aku sudah tahu… hanya saja… kenapa kami selalu mendapat pekerjaan yang sangat mudah? Terlalu mudah bahkan… yah sudahlah… munkin ini memang akibat dari diriku yang masih di anggap sebagai anak yang nakal dan tidak bisa di beri kepercayaan” Naruto menghela nafas pasrah dan terlihat sedih, matanya yang berwarna biru cerah setengah tertutup dan terlihat sangat sedih

CHEK MAT!

Hancurlah hati mereka semua (minus Sakura) melihat Naruto dalam keadaan begitu, serasa hati nurani di tusuk beratus-ratus jarum yang di lumuri oleh racun dan di siram menggunakan air raksa

“Ahem, sepertinya aku memiliki satu tugas rank C yang mudah dan pasti bisa kalian selesaikan” Sandaime yang hatinya paling gampang luluh langsung mengambil salah satu misi rank C

‘Waah! Aku keduluan!’ Iruka yang masih mencari-cari misi rank C yang mudah keduluan oleh Sandaime, ia menghela nafas pasrah

“Benarkah? Hore~” Naruto terlihat senang dan tersenyum lebar

‘Haaa… Sandaime kalah… yah… aku tidak berhak sih berbicara begitu…’ Kakashi menghela nafas lega dan tersenyum

“Biar aku perkenalkan klient kalian, kau boleh masuk” Setelah Sandaime memberi perintah, seorang kakek-kakek masuk membawa tas dan sake masuk ke dalam

“Apa ini? Mereka semua hanyalah anak-anak… yah walaupun yang perempuan yang paling tinggi terlihat pintar” Kakek itu meminum seteguk birnya dan menatap ke arah Sasuke,Sakura, dan Naruto
Sakura mencoba membandingkan tingginya dengan naruto, heh… ia lebih tinggi darinya, jadi pasti ia yang di puji

Sebenarnya yang di maksud oleh kakek tersebut adalah Naruto, tinggi badan Naruto memang sedikit lebih pendek dari Sakura, tetapi Sakura lupa menghitung ikat rambut Naruto yang sedikit tinggi dan melebih tinggi badannya

“Sensei… kenapa ia minum sake di siang bolong begini?” Naruto menyenggol pelan Kakashi yang hanya menaikkan bahunya, tanda bahwa ia tidak tahu jawabannya

“Aku adalah ahli pembuat jembatan, Tazuma” Tazuma memperkenalkan dirinya lalu menatap serius mereka semua “Aku mengharapkan kalian untuk menjagaku sampai ke desaku dan aku menyelesaikan jembatannya”

(Break)

“Baiklah~ Ayo kita pergi sekarang!!” Naruto meninju ke arah atas dan tersenyum lebar

“Hahaha, kamu sepertinya terlihat sangat bersemangat” Tazuma tertawa dan berjalan ke luar dari desa konoha

“Kau bersemangat karena apa sih? Dasar norak” Sakura mendengus kesal, ia membuang wajahnya dan mengara-ngatai Naruto dalam hati

“Karena aku belum pernah keluar desa sama sekali” Sebenarnya ia berbohong, ia hanya senang bisa jalan-jalan ke luar bersama team 7 dengan tenang, mengerjakan misi bersama, dan yang pasti dengan suasana yang tentram. Naruto ternyata benar-benar kangen dengan suasana seperti ini semenjak perang di mulai

“Bukannya saat jalan-jalan bersama saat kita masih di akademi kita keluar desa konoha?” Sakura memutar bola matanya dengan bosan dan kesal

“Etto… itukan… butuh tanda tangan…” Naruto berkata dengan pelan dan tidak menyelesaikan omongannya

“Di edaran? Itukan hanya butuh tanda tangan orang tua, bodoh” Sakura berbicara tanpa memikirkan konsekuensi yang akan ia dapatnya, Naruto terdiam dan matanya tertutup oleh poni rambutnya

“Naruto itu yatim piatu, sama sepertiku” Sasuke memberikan death glare mautnya ke arah Sakura

WANITA KURANG AJAAAAR!!! PASTI AKAN AKU BUNUH DIA!!!’ Kurama mengaum keras dan menghentak-hentakkan ekornya, tetapi ia tiba-tiba saja terdiam dan menengok ke arah Naruto yang hanya diam saja, tidak seperti biasanya… biasanya ia mengomelinya karena berisik dan mencoba membela perempuan itu

Kurama menyeringai lebar, sepertinya ia tahu kenapa Naruto bersikap seperti itu sebelumnya… ternyata orang sebaik Naruto bisa juga bisa mempunyai dendam dan yang pastinya batas kesabaran. Selama ini ternyata Naruto menahan diri…

Heh, sepertinya kamu sudah hampir sampai ke puncak amarahmu’ Kurama mengangkat Naruto dan meletakkannya di atas kepalanya, Naruto duduk di sana dan matanya masih tertutup oleh poni rambutnya

“Hei! Kamu harusnya memikirkan temanmu! Jangan asal ngomong!” Tazuma terlihat kesal dan menceramahi Sakura

“E-eh? Sasuke-kun? Aku tidak bermaksud—“ Sebelum Sakura berhasil menyelesaikan kata-katanya Sasuke sudah keburu membuang mukanya dan menepuk pundak Naruto, mencoba menenangkannya

“Sakura… aku harap kamu tidak mengungkit soal itu lagi, baiklah… lebih baik sekarang pergi” Kakashi ikut menceramahi Sakura dan berjalan melanjutkan misi mereka

“Naruto?” Kakashi menengok ke arah Naruto, ia terlihat mencoba mencerahkan mood Naruto

Naruto hanya mengangguk dan pandangannya tetap saja ke bawah, membuat orang tidak bisa melihat matanya karena tertutup oleh poni rambutnya

‘… Apakah ini…’ Di dalam, Naruto membisikkan sesuatu sambil bergumam tidak jelas

Heh Kit… tebakkanmu benar… ini adalah rasa kebencian yang sesungguhnya, tidak seperti rasa bencimu dengan Madara ataupun Obito, tidak seperti rasa ‘kebencian’mu dengan Sasuke saat kamu masih kecil, tidak seperti kebencianmu dengan Orochimaru, inilah kebencian yang sebenarnya… kebencian yang benar-benar muncul dari hati kecilmu’ Kurama menyeringai lebar dan metepuk kepala Naruto ‘Kebencianmu dengan mereka di sebabkan mereka menghancurkan sesuatu yang bagimu penting dan kau sayangi, sedangkan kebencian yang ini adalah kebencian yang muncul karena dirimu yang tersakiti… dan sepertinya ini juga efek samping perang yang pernah kamu lalui dan kamu sudah ‘dewasa’ untuk mengetahui apa itu yang namanya kebencian yang sebenarnya…

Ini adalah kebencian yang pernah di rasakan oleh Sasuke kepada kakaknya dan perasaan tersakiti Gaara yang di lukai perasaannya oleh orang-orang di sekitarnya’ Kurama terdiam sebentar dan mengangkat Naruto dan meletakkannya di tangannya yang ia angkat dan dalam posisi di depannya, agar dirinya dan Naruto bisa saling bertatapan ‘Ini juga adalah perasaan yang aku rasakan terhadap Madara dan Minato, tetapi mereka semua selalu di selamatkan oleh seseorang… yaitu dirimu

Naruto mengangkat wajahnya dan menatap Kyuubi dengan pandangan tidak percaya ‘A-apa maksudmu?’

Kau sudah merubah Sasuke pada saat ini, ia jadi lebih tenang dan tidak tenggelam dalam kebenciannya, kamu menyelamatkan Gaara di masa depan dengan mengobati luka sakit hatinya yang dalam dan membuatnya bisa bangkit kembali dan bahkan menjadi Kazekage’ Kurama mendekatkan tangannya dan membuat Naruto lebih dekat dengannya ‘Kali ini… gantian mereka yang harus menarikmu agar tidak tenggelam ke dalam kebencian… termasuk diriku yang juga akan membantu menarikmu

Mata Naruto mulai berkaca-kaca dan akhirnya air mata keluar dari matanya dan ia tersenyum lebar, ia merentangkan tangannya dan memeluk erat Kurama—um… moncongnya Kurama karena itu yang ada di depannya

‘Terimakasih… terimakasih banyak Kurama… Daisuki yo…’ Naruto membenamkan wajahnya ke dalam bulu pendek yang ada di moncongnya, ia menangis sejadi-jadinya sambil terus menggumakan ucapan terimakasih

Kau mulai cengeng lagi… sama-sama Kit…

“...Ar…N…Naru… Naruto!” Naruto sedikit mendelik kaget dan mengangkat wajahnya, terlihat Kakashi di depannya sedang melambaikan tangannya di depan wajahnya

“Oi, kamu baik-baik saja? Sudah tidak usah di masukkan ke dalam hati perkataannya” Tazuma menepuk pelan pundak Naruto

“Eh?” Naruto memperhatikan sekelilingnya, Kakashi, Tazuma, dan Sasuke memandangnya penuh khawatir sedangkan kini Sakura yang sepertinya sedang dalam posisinya tadi; menundukkan kepalanya dan matanya tidak kelihatan karena tertutup rambutnya

“Ah maaf, tadi aku hanya sedang melamun dan berfikir, maafkan aku bila jadi menghambat perjalanan, sekarang lebih baik kita memulai perjalanannya” Naruto tersenyum lebar dan memulai perjalanannya

Tazuma tertawa dan ikut berjalan dan di susul oleh Sakura, Sasuke, Dan Kakashi

‘Tadi sepertinya Naruto sedang down… nanti aku akan coba berbicara dan menghiburnya… yah… karena dia muridku dan itu adalah tanggung jawabku untuk membuat anggota teamku tetap senang…’ Kakashi membatin tetapi berhenti dan malah kebingungan dengan kata-katanya sendiri, Sakura yang sepertinya kelihatan down sepertinya tidak terlalu ia hiraukan…

Tanpa di sadari oleh mereka, mereka sedang di intai oleh dua orang ninja dengan yang menggunakan gas mask dan menatap mereka dengan hawa membunuh—ah mari kita ralat karena sepertinya kata ‘mereka’ tidak bisa di gunakan karena Naruto menyadari keberadaan mereka

‘Mari kita ulang kembali’ tanpa di ketahui oleh yang lainnya, Naruto tersenyum dan terus berjalan dan mengobrol dengan Tazuma

(Break)

“Tenang saja , kita tidak akan bertarung dengan ninja lainnya karena ini adalah misi rank C!” Kakashi menepuk kepala Sakura yang tadinya takut bila mereka di serang oleh ninja lain

Suasana sudah tenang kembali, Naruto terlihat berjalan dengan tenang dan sesekali mengobrol dengan Sasuke, tetapi sepertinya Tazuma sedikit terlihat gugup saat Kakashi mengucapkan kata-kata tadi

Mereka melewati sebuah genangan air, Kakashi melirik sedikit genangan air tersebut dan kembali berjalan

Dua orang ninja yang tadi muncul dari genangan air tersebut dan mencoba menyerang Kakashi dengan mencoba melilitkan rantai ke tubuhnya dan membelahnya menjadi potongan-potongan kecil

Tiba-tiba Naruto sudah ada di belakang Kakashi dan memblokir serangannya dengan shuriken berukuran jumbo milik Sasuke dan membuat rantai mereka menancap di sebuah pohon bersamaan dengan rantainya, tetapi salah satu dari mereka berhasil mencakar Naruto dengan kuku besi miliknya

“Guh!” Naruto sedikit mengerang kesakitan dan mundur ke belakang, mereka berdua mencoba menyerang Naruto kembali tetapi salah satu dari mereka harus menghindar karena Sasuke melempar kunai ke arahnya, sedangkan yang satu lagi meleset dan membuatnya masih bisa menyerang Naruto

Sebelum ia berhasil menyerang Naruto lagi Kakashi tiba-tiba muncul dan berhasil menangkap kedua ninja bayaran tersebut

Kakashi mengikat keduanya dan lalu menatap kedua ninja tersebut dengan tatapan kosong

“Bagaimana kamu bisa tahu kami ada di genangan itu?” Kedua ninja itu menoleh ke arah Naruto hanya diam saja dan menatap mereka kosong

“Di siang bolong yang panas dan tidak hujan sama sekali mana munkin bisa ada genangan air” Jawab Naruto dengan singkat sambil menggenggam pergelangan tangannya yang terluka

“Kau tidak apa-apa Dobe?” Sasuke memeriksa luka Naruto dengan khawatir, Naruto hanya tersenyum dan mengangguk

“Aku juga menyadarinya, tetapi ternyata kamu sudah lebih dahulu bertindak…” Kakashi menepuk kepala Naruto sebagai tanda selamat, bangga dengan aksi Naruto tadi

‘Sial… aku terlalu lambat… aku bahkan tidak bisa menyelamatkan Dobe—tidak… aku tidak bisa menlindunginya…’ Sasuke menggeretakkan giginya dengan kesal, ia menatap tanah dengan pandangan kesal bercampur marah besar

“Bila kamu mengetahuinya, kenapa kamu membiarkan muridmu bertarung dengan mereka” Tazume menatap bingung Kakashi setelah mendengar penjelasan Kakashi

“Aku bisa saja membunuh mereka dalam sekejap bila aku mau tetapi…” Kakashi menatap penuh curiga ke arah Tazuma “Ada sesuatu yang harus aku cari tahu… siapakah orang yang di incar oleh mereka”

“Eh? Apa maksudmu?” Tazuma yang tidak mengerti tetap menatap bingung Kakashi

“Artinya, mereka mengincar di antara kami atau kamu” Kakashi terlihat curiga dengan Tazuma tetap menatapnya

“Kami belum mendengar bahwa akan ada ninja yang menyerangmu, misi kami hanyalah melindungimu dari pencuri dan penjahat” Exspresi Kakashi berubah menjadi serius “Sekarang misi ini sudah berubah menjadi misi rank B. seharusnya tugas ini hanyalah melindungimu sampai jembatan itu selesai di bangun”

Tazuma terlihat pucat dan menatap ke bawah dengan pandangan sedih, ia tidak tahu mau berbicara apa

“Kami belum siap dengan misi ini. Ayo kita mundur! Kita membutuhkan obat-obatan untuk mengobati Naruto. Kita harus membawanya ke dokter” sebenarnya Sakura tidak peduli dengan Naruto, dia hanya ketakutan dan ingin cepat-cepat pulang

“Hm…” Kakashi terlihat sedang mempertimbangkan sesuatu dan berjalan ke arah Naruto yang membelakanginya lalu menepuk punggungnya “Munkin tugas ini memang terlalu berat untuk kalian… maafkan aku Naruto… bila aku bertindak lebih cepat pasti kamu tidak akan terluka”

*Sfx : CRAT! SLASH!*

Naruto tengah menusuk lukanya dengan menggunakan kunainya, ia mengerang pelan saat melakukannya

“!! DOBE! APA YANG KAMU LAKUKAN!” Sasuke dengan panik langsung menahan kunai yang di pegang oleh Naruto untuk menghentikannya

“Naruto” Kakashi langsung memutar tubuh Naruto agar berhadapan dengannya dan ia menahan pergelangan tangan Naruto yang terluka untuk menghentikan pengeluaran darahnya

“Dengan luka ini aku akan membuat janji, nahwa aku akan melindungi kakek dan menyelesaikan misi ini!” Naruto memperlihatkan lukanya ke arah Tazuma dan tersenyum, tangannya gemetaran karenanya

Untuk apa kamu melakukannya? Sepertinya kamu sengaja terluka…’ Kurama memandang bingung ke arah Naruto

‘Aku tidak mau terlalu banyak masa lalu yang berubah, setidaknya aku ingin mengembalikan kenanganku tentang misi ini… aku ingin berberapa kejadian tetap seperti biasanya’ Naruto tersenyum dan menjelaskan mengapa ia bertingkah seperti itu

“Kamu memang bisa mengeluarkan racunnya tetapi kamu bisa mati kehabisan darah” Kakashi menghela nafas dan mengeluarkan sebuah gulungan perban dan menarik tangan Naruto yang terluka dan memeriksanya

‘Lukanya… sudah sembuh dan tertututup… pasti berkat kekuatan Nine tails…’ Kakashi memperban lengan Naruto lalu menengok ke atas untuk melihat wajah Naruto, Naruto tersenyum lebar dan mengangguk

“Terimakasih Sensei” Naruto tersenyum dan memeriksa hasil perbanan Kakashi yang rapid an menutupi semua lukanya

“… Sensei…” Kakashi menengok ke arah tazuma dan memandangnya bingung “Aku… harus berbicara denganmu”

(Break)

Dua bayangan orang terlihat sedang duduk di atas pohon, yang satu duduk sambil bersandar di batang pohon dan satu lagi duduk sambil menghadap ke bawah, berada di pohon di sebelah orang yang satu lagi

Bayangan pohon menyelimuti mereka berdua, membuat mereka tidak terlihat kecuali kaki salah satu dari mereka yang sedikit terkena sinar matahari, ia menggunakan sepatu ninja berwarna kream

“Kalau aku ingat dari ceritanya, hari ini adalah hari di mana Naruto melakukan misi pertama ranking C yang ternyata adalah ranking B ya?” Sepertinya salah seorang dari mereka sedang berbicara

“Hm? Benarkah? Kenapa bisa menjadi begitu? Seingatku Genin hanya bisa menerima misi rank D” Partnernya membalas dengan nada suara bingung terdengar darinya

“Sebenarnya Klientnya yang membohongi mereka, kalau tidak salah ia bilang kalau klient mereka benar-benar miskin dan membutuhkan bantuan” lagi-lagi orang itu berbicara dengan nada suara yang aneh dan bergerak sedikit aneh, sedangkan yang satu lagi hanya diam saja dan tidak bergerak

“Hm? Ada-ada saja… tetapi kalai misinya menjadi rank B… mau tidak mau ia harus bertarungkan? Aku harap Naruto bisa menahan chakra milik Kurama dalam tubuhnya yang masih kecil” Partnernya terdengar sedikit khawatir

“Tenang saja! Aku yakin kalau kita bisa, ia juga pasti bisa!” Tiba-tiba salah satu bayangan itu bergerak dan bukan dirinya

“Kamu berkata sesuatu?”

“Kita pasti bisa, membasmi banyak musuh, hanya dalam waktu sekejap~” ia mulai bernyanyi dan sedikit menari dengan nada yang… sedikit aneh

“Yaa… semoga saja kamu benar… aku juga sedang sedikit malas…” bayangan yang ada di sebelahnya terlihat seperti sedang merentangkan tubuhnya

Naruto mulai mengenal dan ‘mencicipi’ apa itu yang namanya kebencian, apakah Naruto akan larut dalam rasa benci dan dendamnya kepada Sakura? Bagai manakah pertarungan team 7 dengan Zabuza nanti, mengingat Naruto sudah menjadi lebih kuat? Apakah akan ada yang menyadari bahwa Naruto mulai memiliki dendam? Adakah orang yang akan menyelamatkan naruto dari perasaan tersebut? Apakah rahasia Naruto akan terbongkar?

Jawaban : Thanks for reading this chapter, lets wait for the next chapter to know the answer

To Be Continue

!Author Notes!

Saya mau mengucapkan selamat kepada : Kazehaya Naozumi Laurenfrost yang menjadi reviewer saya yang ke 100 (dan baru saya sadari yang 1 juga)

Sebagai tanda terimakasih karena sudah menjadi reviewer setia, menjadi orang pertama yang mereview fic ini, dan menjadi orang ke-100 yang mereview fic ini, chapter depan pairing yang akan di perlihatkan secara terang-terang bisa terserah anda (Bila char yang anda pilih adalah char yang belum muncul, maka di chapter nantinya akan di tunjukkan setelah Naruto bertemu dengannya)

Saya lupa menuliskan list pairing yang di perlihatkan secara terang-terangan di chapter sebelumnya;

Chapter 1 : Naruto (Male) X Yugito
Chapter 2 : Naruto X Sasuke dan Naruto X Kurama
Chapter 3 : Naruto X Kakashi dan Naruto X Sasuke
Chapter 4 : Naruto X Kakashi
Chapter 5 : Naruto X Kurama

Sekian dan terimakasih

Saya akan meminta review dan saya mohon jangan flame seperti biasa

((P.s : Serius, saya enggak janji loh bisa Up-Date 1 minggu sekali, saya bilangkan saya usahakan… huft… PR sekolah benar-benar membunuhku… *ngelirik tumpukan PR yang masih harus di kerjakan, ada sekitar 3 lagi*))

Jaa nee~ ciao ciao~





Perasaan Author di saat membaca Chapter ini 2 tahun kemudian

Saya tidak tahu mau berbicara apa namun hanya ada satu hal yang saya tahu...
saya ingin minta maaf kepada Masashi Kishimoto
dan Sakura
(Author bersembunyi di balik selimut)

No comments:

Post a Comment