Sunday, July 10, 2016

To The Past (Chapter 4)

(Perhatian, cerita yang baru memiliki plot yang berbeda dan berubah banyak)

Disclaimer : Anime serta Manga Naruto adalah milik Masashi Kishimoto

Warning : mengandung GenderBender, Semi-AU, Time Travel, Mild Sakura Bashing, Miss Typoo, dll

Tambahan : Untuk penggemarnya Sakura saya minta maaf, soalnya saya enggak ada ide lain siapa yang bakal jadi "Semi-Antagonis"nya, dan kebetulan saya kurang suka Sakura.

*Read pleas* !Author Notes! (Battle Scene) *Mohon di baca*

Yo, Minna-san~

Selamat kembali di ‘Author Notes’ yang kali ini akan membahas soal Battle Scene
Di dalam chapter ini akan banyak yang di skip, seperti bagai mana pertarungan antara Sasuke dengan Kakashi ataupun Naruto dengan Kakashi

Di skip juga tidak semua tetapi tidak banyak yang di perlihatkan, alasannya : Author kurang mahir dalam mendeskripsikan bagai mana jalan pertarungannya

Jadi saya minta maaf bila nanti hanya sedikit adegan bertarung di dalam fic ini di akibatkan Author yang kurang mahir menuliskan sebuah pertarungan

Saya juga mau memberi tahukan bahwa Naruto di fic ini akan terlihat lebih kuat, bahkan dari seorang jounin sekalipun

Alasannya : Naruto sudah bisa mengendalikan chakra Kyuubi bahkan sudah bisa berubah sepenuhnya menjadi Kyuubi tanpa kehilangan sifat aslinya (seperti Bee) dan sudah menguasai banyak jutsu di akibatkan ia masih membawa ingatannya dari masa depan

Jadi jangan heran melihat Naruto yang sangat kuat, hampir bisa di sebut ‘God Like’ tetapi masih jauh juga dengan predikat itu.

Saya harap Reader tidak membencinya dan menerimanya apa adanya

Cukup sekian untuk ‘Author Notes’ di chapter ini

Yush! Sekarang kita kembali ke cerita!



(Break)

“Halo, Selamat pagi”

“KAMU TERLAMBAT!!” Sakura berteriak dan menunjuk ke arah Kakashi yang dengan tanpa dosa menyapa mereka seperti tidak ada apa-apa

Prediksiku kali ini benar lagi!’ Entah mengapa Kurama terlihat bangga, Naruto sweatdrop mendengarnya ‘Itukan sudah menjadi kebiasaannya

Kakashi berjalan ke arah tiga buah kayu yang tertanam secara berjejer dan meletakkan sebuah jam weker di atas kayu yang ada di tengah setelah menyetelnya

“Baiklah, ini sudah di pasangkan saat siang hari” Kakashi menekan jam tersebut untuk menyalakannya

Sasuke dan Sakura menatap jam itu dengan bingung, sedangkan Naruto melipat kedua tangannya di depan dadanya dan sedang mengatur chakranya dan chakra milik Kurama agar tidak ketahuan oleh Kakashi

“Di sini aku memilki dua buah lonceng, tugasmu adalah mengambil lonceng ini dariku sebelum waktunya habis” Kakashi memperlihatkan dua buah lonceng yang tadi ia simpan

“Yang tidak berhasil mendapatkan lonceng ini saat siang hari tidak akan mendapat makan siang” ia menunjuk ke arah kayu tempat tadi ia meletakan jam yang tadi ia nyalakan “Aku bukan hanya akan mengikatmu di tiang tersebut, tetapi juga akan makan di depanmu”

‘Jadi itu alasannya mengapa ia menyuruh kami tidak sarapan…” Sakura memegang perutnya yang berbunyi karena belum di isi, tanpa menyadari bahwa Sasuke dan Naruto sudah sarapan sedikit tadi
Sasuke melirik Naruto dan merasa berterimakasih sudah sarapan sedikit berkatnya, yang di lirik hanya tersenyum kecil ke arah Kakashi

“Kamu hanya memerlukan satu buah lonceng, di sini hanya ada dua jadi salah satu dari kalian akan di ikat di tiang” Kakashi menggoyangkan bel tersebut, membuatnya berdenting dan bergemerincing

“Dan orang yang tidak mendapatkan loncengnya akan gagal, jadi salah satu dari kalian akan di kembalikan ke akademi” exspresinya menjadi serius dan terlihat sedikit menakutkan

“Bila kamu mau, kamu bisa menggunakan shuriken dan kunai. Kamu tidak akan berhasil bila tidak menyerangku dengan keinginan membunuh” ia menarik dan menggenggam lonceng tersebut

“Te-tetapi!! Kamu bisa dalam bahaya!!” Sakura terlihat panik dan khawatir, ia takut kalau ia tidak sengaja membunuh senseinya… itupun kalau bisa

Hoi Kit! Aku mau mencoba sesuatu’ Kurama menyeringai dan pelan-pelan mencampur sedikit chakranya ke dalam tubuh Naruto

‘Hei! Apa yang kamu lakukan! Jangan bikin masalah!’ Kurama menggelengkan kepalanya dan tetap menyeringai

Sudah! Ikuti saja, tenang… aku tidak akan membuat masalah kok!

“Aku tidak akan menahan kekuatanku walau lawanku perempuan juga” Kakashi menengok ke arah Sakura sebentar lalu ke arah Naruto yang matanya tertutup oleh poni rambutnya

Tiba-tiba saja Naruto dengan cepat mengeluarkan kunai dari dalam kantungnya dan bersiap melemparnya ke arah Kakashi, ia sudah bersiap pada posisi melempar dan sudah menarik tangannya ke belakang untuk melemparkan kunainya

Dengan cepat Kakashi menghilang dari pandangan yang lainnya dan muncul di belakang Naruto, ia menangkap tangan naruto yang sudah bersiap melempar kunai dengan satu tangan dan mengarahkan kunainya ke belakang kepala Naruto, sedangkan tangannya yang lain menahan kepala Naruto

“Aku belum mengatakan untuk mulai” Kakshi dengan cepat dan mudah mengunci gerakan Naruto ‘Ternyata ia masih seperti dulu…. Munkinkah aku salah menilainya sudah menjadi kuat dan berubah?’

‘Ti-tidak munkin, aku tidak bisa melihat gerakannya…’ Sakura menatap takjub Kakashi

‘Jadi… ini adalah jounin…’ Sasuke menatap tidak percaya Kakashi ‘Tapi kenapa Naruto melakukan hal seperti itu?’

Sepertinya Kakashi menilai seseorang terlalu cepat, tiba-tiba sebuah kunai sudah berada di sebelah lehernya

“Jangan secepat itu menilai seseorang” Ternyata yang memegangnya adalah Naruto… bunshinnya? Ada yang aneh dengan Naruto yang ini, rambutnya kembali menjadi pendek dan berwarna merah, wajahnya mirip sekali dengan Naruto saat ia masih menjadi laki-laki, begitu juga dengan pakaiannya dan tubuhnya

Kakashi melirik ke arah belakangnya dan membulatkan matanya, ia menatap tidak percaya siapa yang menodongnya

Naruto yang tadi ia kunci gerakannya tiba-tiba saja terlepas dan ikut meletakkan kunainya di leher Kakashi

“Jangan mengalihkan pandanganmu ke musuh, sekalipun itu hanyalah kagebunshin” Naruto menyeringai dan menyimpan kembali kunainya, begitu juga dengan bunshin (?) miliknya yang ada di belakang Kakashi

Kage bunshin miliknya menyeringai dan lalu menghilang, sebelum ada yang melihat pupil mata dan mendeteksi cakranya yang… mencurigakan dan menakutkan

“Heh… sepertinya kalian sudah mulai mencoba menyerangku dengan keinginan membunuh ya?” Kakashi memandang Naruto “Sepertinya aku sedikit meremehkan kekuatanmu”

Naruto tersenyum dan bersiap untuk melakukan penyerangannya nanti, Kurama menyeringai dan menahan chakranya untuk di gunakan nanti

“Baiklah mari kita mulai dari… SEKARANG!” mereka semua langsung menghilang dan berpencar untuk memulai tugas pertama mereka

(Break)

“Hal terpenting sebagai shinobi adalah bisa menyembunyikan dirinya sendri” Kakashi memeriksa sekelilingnya dan mencoba mendeteksi chakra di sekitarnya ‘hm… mereka bisa menyembunyikan diri mereka dengan sangat baik… bagus… tetapi… aku tidak merasakan chakra milik Naruto sama sekali…’

“Hm…?” ia menoleh ke arah sebelahnya, Naruto sedang duduk di atas batang sebuah pohon dan memperhatikannya

“Hehehe, aku ada di sini sedari tadi loh” Naruto tersenyum dan memainkan kunainya

“… Kamu… sedikit…” Kakashi menatap Naruto bingung dan entah mau memasang exspresi apa

“Karena sensei akan menjadi guruku dan aku sudah berfikir keras… aku sudah memutuskan untuk sedikit mengecek” Naruto bangun dari posisinya dan menyimpan kembali kunainya

“Hm… Mengecek apa?” Kakashi memandang bingung Naruto, entah mengapa ia merasakan ada yang aneh dengan Naruto sekarang

“Lihat saja nanti” Naruto dengan cepat berlari dan bersiap untuk menyerang Kakashi

(Break)

‘Di Mana sensei? Cepat sekali dia menghilang!’ Sakura mencoba mencari keberadaan Kakashi, ia berhasil kabur dengan menggunakan genjutsu dan hanya meninggalkan jejak berupa dedaunan yang tadi di terpa angin

‘Yang tadi juga… apa maksud dari Naruto berbicara seperti itu? Mengecek? Memangnya dia apa? Dasar bodoh!’ Sakura memaki-maki Naruto yang tadi tiba-tiba saja menghilang di tengah pertarungan

Saat Naruto bertarung dengan Kakashi, Naruto tiba-tiba saja menghilang saat Kakashi menghindari serangan Naruto dan mengakibatkan Naruto tercebur ke dalam sungai

Setelah itu ia tidak muncul sama sekali ke permukaan dan sepertinya sudah kabur entah ke mana

“Sakura” ia mendengar sebuah suranya dari baliknya, suara yang ia kenali dan ia hafal

‘Suara ini…’ Sakura dengan cepat membalik badannya “Sasuke-Kun!”

“Sakura… tolong… aku” ‘Sasuke’ terlihat penuh denga luka, banyak sekali kunai dan shuriken yang menancap di seluruh tubuhnya dan mengahasilkan banyak luka yang mengeluarkan darah

Sakura menatapnya dengan tatapan takut dan air mata sudah mulai keluar dari matanya

“AAAAAAAHHHHH!!!!” dan dengan tidak elegannya dia pingsan karena tidak kuat melihatnya

(Break)

Sasuke sudah tertanam di dalam tanah, hanya kepalanya sajalah yang bisa terlihat

“Sepertinya kamu sudah selesai” Kakashi kembali membaca bukunya, meninggalkan Sasuke begitu saja

“Sialan…” Sasuke mencoba mengeluarkan tubuhnya

“Hm?” Kakashi berhenti dan menatap Naruto yang berdiri di depannya “Sepertinya masih ada kamu…”

“Aku mencoba menahan, aku tidak ingin Sakura melihat ini… itu yang di inginkan Ku sih…” Naruto menghela nafas lelah dan merenggangkan tubuhnya

“Ne Sasuke, ayo kita kerja sama” Naruto mengedipkan sebelah matanya ke arah Sasuke, Sasuke hanya memandangnya bingung

“Hm? Apa maksudmu? Sedari tadi kamu berlagak misterius” Kakashi menatapnya bingung “Apa hubungannya dengan Sakura?”

“Jangan lengah!” Naruto tiba-tiba saja muncul dari belakang Kakashi dan mencoba menendangnya sedangkan bunshinnya membatu mengeluarkan Sasuke

“Hm… menarik…  aku terima tantanganmu!” Kakashi dengan cepat memblokir serangan Naruto dan melompat menjauh untuk menghindari kunai yang di lempar oleh Sasuke

(Break)

Sfx : KRIIIIINGGGGG

Suara bel dari jam yang di pasang oleh Kakashi berbunyi, menandakan bahwa waktu untuk ujian yang di berikan oleh Kakashi sudah selesai

Naruto, Sakura, dan Sasuke duduk di tempat mereka semula sebelum mereka memulai ujian… ah maaf, yang duduk hanyalah Sasuke dan Naruto sedangkan Sakura di ikat di tiang

“Yah… kalian tidak perlu kembali ke akademi” Kakashi memandang mereka dengan pandangan kosong

Naruto diam saja dan membenamkan wajahnya di antara kakinya, ia menangis? Bukan! Ia sedang aduh bacot lagi sama Kurama

SUDAH AKU BLANG TADI! SENSEIMU SEDANG SERIUS MELAWAN SASUKE DAN KAMU PUNYA KESEMPATAN UNTUK MEMBUNUH PEREMPUAN SIALAN ITU!!’ Kurama ngotot dan menghentak-hentakkan ekornya dengan kesal

‘HEI! SUDAH AKU BILANG BAHWA AKU TIDAK AKAN MEMBUNUHNYA!! AKU AKAN MENGUBAHNYA!! DAN MANA MUNKIN HANYA DENGAN BEGITU AKU BISA MEMBUNUHNYA BODOOOH!!’ Naruto ikut-ikutan ngotot dan menghentak hentakan kakinya

KAMU TERLALU LEMBEK!! KALAU TIDAK BISA YA CUKUP AKU SAJA YANG MEMBUNUHNYA!’ Kurama menunjuk dengan kesal Naruto, ekornya berkibas semakin kuat dan bila saja ia ada di luar maka akan menyebabkan gempa bumi

“Ja-jadi… kita bertiga…? Yaay!” Sakura bersorak gembira walaupun sebenarnya ia di ikat akibat tidak membantu sama sekali dan tidak mendapatkan lonceng

“Bah…” Sasuke membuang mukanya dan melempar lonceng miliknya ke arah Kakashi, sebenarnya ia merasa senang juga

“Ya, kamu…” Kakashi tersenyum dan menunjuk Sakura “Harus berhenti menjadi shinobi”

KAMU SEHARUSNYA LATIHAN MENJADI PEMBUNUH UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN DAN MENGHILANGKAN PERASAAN TERLALU LEMBEKMU ITU!!’ Kurama masih mengomel di depan Naruto, yang di omeli hanya diam saja dan banyak sekali perempatan muncul di dahinya

Sasuke menghela nafas, seperti sudah mengetahui bahwa hasilnya akan begini

“!!!” Sakura memandang tidak percaya Kakashi

“Karena kamu hanyalah anak kecil yang tidak pantas menjadi shinobi” Sakura terdiam dan menatap tidak percaya Kakashi

“Kamu… hanya memikirkan Sasuke yang ada di kejauhan dan tidak menghiraukan atau membantu Naruto yang ada di depanmu” Kakashi mengalihkan pandangannya ke arah Sasuke “Sebenarnya kamu hampir tidak lulus, kalau saja Naruto tidak mengajakmu untuk membantunya”

Sasuke terdiam dan hanya memandang kosong Kakashi

“Inti dari tugas ini adalah team work, kalian di haruskan untuk berkerja sama agar bisa mendapatkan loncengnya” Kakashi mengalihkan pandangannya ke arah Naruto yang masih membenamkan wajahnya ‘Dia memang berubah… tetapi kenapa dia terlihat sedih?’

‘AKU BUKAN PEMBUNUH BAYARAN!!’ Sebenarnya bukan sedih sih, malah lagi marah besar
Tiba-tiba saja Kakashi menghilang dan muncul di belakang Sasuke, ia memiting Sasuke dan sebuah kunai berjarak 5 centi dari leher Sasuke

“Eh?” Naruto yang sedang tidak konsentarasi langsung kaget dan menatap bingung Kakashi

“Naruto! Bunuh Sakura atau Sasuke mati” Sasuke yang di kunci oleh Kakashi langsung meronta, tetapi gagal dan akhirnya ia pasrah dan diam saja

“EEEEH???” Sakura langsung panik dan mencoba melepaskan diri dari ikatannya

BUNUH!! BUNUH WANITA BODOH ITU!!” Naruto mencoba menahan amarahnya di dalam akibat dari Kurama yang sedari tadi membuatnya sedikit kesal, di luar ia menatap bingung Kakashi

“Biar aku saja membunuh diriku sendiri, lepaskan mereka berdua” Naruto menunjuk dirinya sendiri

“Seperinya ini kedua kalinya kalian di selamatkan oleh Naruto” Kakashi tersenyum dan melepaskan Sasuke

Sasuke hanya diam dan membersihkan debu di bajunya

“Munkin nama Naruto akan tertulis di sini” berjalan ke arah batu momento yang terletak tidak jauh dari mereka berada ‘Tapi tentu saja aku akan mencegahnya sebisaku… Naruto… momentomu akan ada di bagian patung wajah untuk hokage’

“Nama di sini adalah nama pahlawan yang gugur dalam tugasnya” Kakashi menatap penuh arti momento tersebut “Nama sahabatku juga tertulis di sini”

“Kamu akan aku berikan kesempatan kedua, setelah makan siang kamu akan melawanku sendirian” Kakashi berjalan meninggalkan mereka bertiga, tetapi berhenti sebentar dan menoleh ke arah Sakura “Jangan ada yang memberikan makanan kepada Sakura, kalian berdua memang sudah lulus tetapi… bila ada yang memberi makan kepada sakura… kalian berdua akan mengulang kembali—tidak, kalian akan aku gagalkan”

Kakashi langsung pergi setelahnya

“Apa-apaan itu! Lihat saja! Aku tidak perlu makan siang! Aku akan—“ ternyata perut lebih jujur dari mulut, perut Sakura langsung berbunyi karena kelaparan

(Break)

Sasuke dan Naruto sedang memakan makan siang yang di berikan oleh Kakashi, Sakura hanya diam karena kehabisan tenaga dan kelaparan

Hehehe, aku senang melihat dia menderita be—oi! Kit! Jangan bilang kamu mau!

‘Sudah! Diam saja! Ini juga agar kami bisa lulus tahu!’ Naruto mengeluarkan sisa bekal buatannya dan memberikannya kepada Sakura

“Ini, kamu pasti kelaparan… kamu butuh tenaga untuk melawannyakan?” Naruto tersenyum dan bangun dari tempat duduknya, ia mengambil sebuah nasi kepalnya dan mencoba menyuapi Sakura

“Eh? Apa yang… AKU TIDAK BUTUH RASA KASIHAN DARIMU!!” Sakura membentak Naruto dan membuang mukanya

“Apakah kamu tidak bisa menerimanya dengan baik? Naruto sudah mau berbaik hati membantumu! Aku juga tidak merasakan Kakashi berada di sini, makan saja” Sasuke memberikan death glare ke arah Sakura dan ikut menawarkan makan siangnya

Dari balik pohon Kakashi mengangguk dan tersenyum tanpa di ketahui oleh mereka

“Sa-Sasuke-kun…?” Sakura menatap tidak percaya Sasuke tetapi akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah Naruto “Baiklah…”

Ia dengan terpaksa memakan nasi kepal pemberian Naruto karena tidak mau mengurangi jatah makan siang Sasuke, Naruto tersenyum bahagia melihatnya

Dasar perempuan tidak tahu di untung dan tidak sopan

Tiba-tiba sebuah awan putih muncul di depan mereka dan angin kencang menerpa kea rah mereka

“KALIAN!!” Kakashi tiba-tiba muncul dari asap tersebut dengan exspresi marah

“Guh!” Sasuke bersiap pada posisi melindungi diri, begitu juga dengan Naruto

“Lulus!!” Kakashi tersenyum dan menunduk untuk jadi satu tingkat dengan Naruto yang berdiri di depannya

“Lu-lulus? Ba-bagai mana?” Sakura memandang tidak mengerti Kakashi

“Kalian adalah yang pertama, yang lain hanya mengikuti apa yang aku suruh” Kakasih membetulkan posisinya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya “Kalian tahu apa? Orang yang mengabaikan peraturan adalah sampah… tetapi orang yang mengabaikan temannya adalah lebih rendah dari sampah”

“Tugas pertama kalian selesai! Kalian semua lulus! Mulai besok team 7 akan mulai melakukan tugasnya!” Naruto tersenyum dan melepaskan ikatan Sakura

“Yay! Kalau begitu aku pulang dan mandi dulu!” Sakura melompat kegirangan dan berjalan meninggalkan yang lainnya, ia melambai ke arah Kakashi, mencoba bersikap manis di depan Sasuke dan memberikan death glare ke arah Naruto

Kakashi hanya menghela nafas dan membalas lambaiannya

Sasuke  memutar bola matanya dengan bosan

Naruto tidak merasa kalau ia di death glare karena lagi-lagi di blokir oleh Kurama

Setelah Sakura pergi, Naruto merentangkan tubuhnya dan membereskan barang-barangnya

‘Entah mengapa… aku merasa… uum… perasaanku tidak enak… Kurama…’ di dalam, Naruto menatap lelah Kurama. Entah mengapa matanya terasa berat dan ia menjadi sangat mengantuk

Munkin karena kamu menggunakan banyak chakra dengan tubuhmu yang masih kecil, kamu harus membiasakan diri untuk menahan chakramu agar tidak keluar terlalu banyak… munkin ini akibat dari kamu sudah biasa mengeluarkan banyak chakra waktu perang. Kamu tidak terlalu merasakannya waktu itu karena kamu biasa dalam mode sage dan menggunakan chakraku’ Kurama mengangkat Naruto dan meletakannya di atas kepalanya

“Umm…” tiba-tiba saja tubuh Naruto ambruk dan ia akan membentur tanah kalau saja Kakashi tidak menahan tubuhnya

“Sepertinya ia kelelahan” Kakashi langsung menggendong Naruto bridal style

“Hei! Mau kau apakan Dobe!?” Sasuke memberikan death glare mautnya ke arah Kakashi

“Ia tertidur, aku akan membawanya pulang, kamu juga lebih baik pulang untuk istirahat” Kakashi sepertinya tidak menyadari bahwa dirinya sedang di death glare

“Lebih baik kau yang pulang, biar aku saja yang membawanya pulang” Sasuke mengulurkan kedua tangannya, menunggu Kakashi memberikan Naruto kepadanya

“Tidak apa-apa, aku tidak lelah kok” Sasuke mendecak kesal dan tidak mau membiarkan Kakashi mengantarkan Naruto pulang, takut kalau Kakashi melakukan sesuatu yang tidak baik kepada Naruto

“Repot amat, kalian berdua sana pulang! Biar aku saja yang membawa pulang Naruto!’ Kage bunshin Naruto yang beda sendri (rambut warna merah pendek dan laki-laki) mengambil Naruto dari gendongan Kakashi dan membawa barang bawaaan Naruto juga

“Eh? Siapa kamu?” Kakashi memandang curiga ke arah laki-laki berambut merah di depannya

“Kagebunshin milik Naruto yang tidak sengaja tercampur oleh chakraku! Sudah! Tidak usah banyak tanya! Aku muncul karena tidak mau penahanku kenapa-kenapa, aku juga pernah muncul saat aku masih berada di tubuh yang lainnya. Titik! Enggak pake koma! Udah, enggak usah banyak tanya lagi” Kurama berjalan meninggalkan Kakashi dan Sasuke yang masih menatap bingung dirinya

(Break)

“Hm… aku pernah dengar bahwa chakra milik Kyuubi memang bisa masuk ke dalam kage bunshin… sepertinya itu memang alasannya” Sandaime mengangguk mengerti

Kakashi yang ada di depannya memandangnya sebentar lalu ikut mengangguk

“Tetapi aku sedikit aneh dengan Naruto…” Sandaime menaikkan sebelah alisnya mendengar omongan Kakashi “Berberapa kali aku merasakan bahwa chakra Kyuubi masuk ke dalam tubuh Naruto… tetapi Naruto tidak lepas kendali dan malahan chakranya masuk secara perlahan dan sepertinya Naruto bisa mengendalikannya”

“… Sepertinya kamu harus exstra hati-hati dengan Naruto… tolong perhatikan perkembangannya” Sandaime menatap serius Kakashi

“Baik” Kakashi mengangguk dan lalu meninggalkan ruang kerja Hokage, meninggalkan Sandaime sendirian

“Belum pernah ada kejadian seperti itu… ada apa sebenarnya dengan Naruto? ia benar-benar berubah drastis setelah ia di culik…” Sandaime sedang berfikir keras, ia mengeluarkan data-data miliknya dan mencoba mencari informasi tentang apa yang terjadi kepada Naruto pernah terjadi kepada Kushina dan Mito

(Break)

“Hei, apakah waktu itu tidak sedikit keterlaluan? Kasihan dia jadi basah kuyup” sebuah bayangan seseorang terlihat sedang berdiri di sebuah batang pohon

“Hm? Tidak apa-apa dia anak yang kuat!” Bayangan tersebut bergerak dengan aneh, seperti sedang bersiap menyerang… atau mau melompat?

Bayangan gelap hutan tersebut menutupi seluruh tubuhnya, membuatnya sulit di identifikasikan, entah dia itu laki-laki atau perempuan, bentuk tubuhnya seperti apa dan partner bicaranya juga tidak kelihatan, munkinkah ia tertutupi oleh batang pohon? Entah lah, susah sekali untuk memeriksanya

“Tetapi tetap saja, tubuhnya mengecil kau tahu? Dan bahkan berubah” Partner bicaranya berbicara dengan nada pasrah, sepertinya ia sudah tahu betul sikap partner bicaranya ini

“Sudah! Tidak usah berfikir yang tidak baik begitu!” Partnernya membalas omongannya dengan nada yang aneh, membuatnya sulit di mengerti dia berbicara dengan nada apa

“Haah… terserah kamu saja… tapi kamu juga jangan mencoba berbuat yang tidak-tidak” Tetapi sepertinya partnernya ini benar-benar sudah mengenal dengan baik sikapnya, ia menggeleng pelan dan hanya bisa mengasihani Naruto, semoga saja ia tidak terkena pilek

“Yang penting sekarang adalah mencoba hidup normal sebisa kita!” Partnernya mengeluarkan sebuah pedang pendek dan melemparnya ke arah musuh yang tiba-tiba saja muncul di depannya

“Yah yah, kamu bisa dengan mudah… tetapi Naruto… hah sudahlah” Partnernya menyeringai mendengarnya, ia menahan musuh yang mencoba menyerang partnernya dari belakang

“T…s…g…k…m…” konversasi mereka tidak bisa terdengar dengan jelas lagi akibat dari suara angin kencang yang berhembus dan suara hantaman senjata yang saling bertemu dengan kuat

Sepertinya hal yang di lakukan Kurama sedikit membuat Sandaime dan Kakashi menjadi sedikit curiga dan siapakah kedua orang yang mengetahui rahasia Naruto dan bahkan sampai membawa ingatan dari masa depan? Bagaimanakah jalan misi pertama team 7? Apakah akan terasa sama dengan masa lalunya? Mengingat Kyuubi sudah bisa di kendalikan oleh Naruto dan kekuatan Naruto yang berubah drastis…

Jawabannya : See you at the next chapter guys!

To Be Continue

!Author Notes! (Answer)

Ada yang pernah bertanya kepadaku : “Apakah Kyuubi akan muncul di cerita ini?”

Jawabannya : Setelah membaca Chapter ini anda pasti langsung tahu, memang sementara Kurama masih dalam berbentuk kage bunshin tetapi mari kita lihat perkembangannya

Terimakasih sudah memberi tahu nama panggilan Naruto yang asli kepada saya! Tetapi entah mengapa saya senang menggunakan nama panggilan ‘Kit’ di banding ‘Gaki’

Sementara saya akan menggunakan nama panggilan tersebut kepada Naruto, tetapi akan saya ganti nanti kalau ada yang protes… um… aku harap tidak…

Cukup sekian dan terimakasih! Seperti biasa juga saya akan meminta Review dari reader sekalian~

Saya mohon jangan ada Flame hanya akibat tidak suka pairnya… atau yang lainnya…


Jaa nee~ ciao ciao~





Perasaan Author di saat membaca Chapter ini 2 tahun kemudian

Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada Masashi Kishimoto...
maafkanlah hamba tuhan yang telah membuat karakter indah buatan anda jadi tidak jelas
maafkanlah saya yang telah membuat cerita tidak jelas ini...
saya bahkan sudah lupa dengan plot dari cerita ini...
dan saya mulai mempertanyakan apakah diri saya waktu itu menggunakan logika untuk menulis..
MAAFKAN SAYA SAKURA!
(Author nangis gegulingan di tempat tidur)

No comments:

Post a Comment