(Perhatian, cerita yang baru memiliki plot yang berbeda dan berubah banyak)
Warning : mengandung GenderBender, Semi-AU, Time Travel, Mild Sakura Bashing, Miss Typoo, dll
Tambahan : Untuk penggemarnya Sakura saya minta maaf, soalnya saya enggak ada ide lain siapa yang bakal jadi "Semi-Antagonis"nya, dan kebetulan saya kurang suka Sakura.
!Author Notes!
Selamat datang kembali ke fic ini~
Chapter kali ini adalah Chapter terakhir yang akan saya post karena saya mau serius belajar untuk mempersiapkan diri menjalani ujian kenaikan kelas dan juga saya memutuskan untuk hiatus lebih awal karena… ugh… minggu depan penuh dengan ulangan… kata gurunya sih buat nambah nilai…
Saya akan Hiatus sementara dan akan kembali lagi… entah kapan… intinya sampai ulangan selesai!
Baiklah, ‘Author Notes’ kali ini akan membahas keanehan di chapter sebelumnya :
Di chapter sebelumnya Naruto terlihat aneh dan OOC, terutama di akhir-akhir cerita
Di Chapter sebelumnya pernah di beritahukan bahwa Naruto mendapat mimpi buruk bukan? Nah mimpi itu berisi tentang apa yang terjadi terhadap masa depan yang di tinggalkan oleh Naruto
Masa depan di mana Obito berhasil mendapatkan Naruto dan Bee, Juubi berhasil 100% di buat dan peperangan di menangkan oleh Obito
Akibat dari dia mendapat pengelihatan tersebut Naruto melihat teman-temannya menderita, jadi… sudah tahu mengapa Naruto menjadi emo seperti itu? Jadi penuh kebencian dan jadi mirip Dark!Naruto?
Bila masih tidak mengerti : silakan membaca ulang fic ini yang chapter 1 dengan teliti dan anda akan menemukan Penyebab Utama mengapa masa depan yang di mimpi Naruto bisa menjadi seperti itu
Kesalahan dalam penulisan nama ‘Tazuna’ dengan ‘Tazuma’ adalah kesalahan Author, saya sebagai Author ingin meminta maaf atas kesalahan tersebut
Saya juga mau berterimakasih kepada para pembaca yang mereview chapter sebelumnya dan memaklumi kesalahan yang saya buat karena saya lagi sakit (Dan terimakasih banyak juga yang sudah mendoakan saya cepat sembuh)
Sekian dan terimakasih, sekarang kita kembali lagi ke cerita~
(Break)
“Naruto… bangun” Kurama yang sedang dalam bentuk bunshin Naruto mengguncangkan tubuh Naruto untuk membangunkannya
“Hm… ada apa Kurama? Ini masih tengah malam” Naruto mengerang pelan dan enggan untuk membuka matanya
“Kita kedatangan tamu… bangun sekarang atau akan ada gore sebentar lagi” Naruto tersentak kaget dan bangun dengan buru-buru
“Apa? Nyawa—“ Naruto menatap tidak percaya Kurama, ia tidak menyelesaikan kata-katanya dan langsung berlari untuk mengambil jaketnya
“Cih…” Kurama menggumamkan sesuatu dan mengikuti Naruto untuk bertemu dengan ‘sang tamu’ yang tidak di undang
(Break)
“Di ruang tengah, kalau kita berhati-hati kita bisa melakukannya”
“Dia bersama dengan yang lainnya? Kita juga harus berhati-hati juga karena ada sang copy ninja, Hatake Kakashi”
“Kalau kita hati-hati kita pasti bisa—“
“Terlambat, sepertinya kita sudah ketahuan…”
“Huh? Yah.. tidak ada pilihan lain”
“Yasudah lah, padalhal sekarang kesempatan bagus, kita bisa membuat seperti Zabuza yang melakukannya”
“Tidak ada pilihan lain… tetapi kalau dia masih menahan diri… dia pasti punya alasan di balik sikapnya yang seperti itu”
“Itukan karena dia terlalu baik”
“Dan lalu kamu? Sejak kapan kamu jadi seperti ini?”
“Ide siapa yang mau melakukan hal seperti ini?”
“Aku memang sudah seperti ini dari dulu, bahkan sebelum aku bertemu dengan dirimu”
“Dan aku hanya menuruti keinginanmu”
“Kamu hanya berbohong”
“Kamu memang benar-benar mengerti aku!”
“Apa yang kalian lakukan di sini?”
“Mau menemuimu…”
“Yo! Bagaimana kabarmu?”
“Baik… jadi… sebenarnya apa yang kalian berdua ingin lakukan di sini?”
(Break)
“Huaah… aku masih mengantuk” Naruto menutup mulutnya dengan tangannya dan menguap lebar, ia mengucek matanya sedikit yang setengah tertutup
“Kamu tidur malam, Dobe?” Sasuke menaikkan sebelah matanya, ia memandang aneh juga mata Naruto yang sedikit berwarna merah dan ada lingkaran hitam di bawahnya; menandakan bahwa Naruto tidak cukup tidur
“Kamu pasti tidur malam” Sakura memutar bola matanya dengan bosan… walau ia sendiri tidak tahu dan merasa aneh dengan semalam… ia tidak mengingat apa yang ia lakukan tadi malam…
‘Munkin aku hanya kelelahan? Atau munkin aku hanya bermimpi? Yang aku ingat hanya aku masuk ke kamar dan menyisir rambutku…’ Sakura tengah berfikir keras dan bergumam sesuatu yang tidak jelas, tidak menyadari bahwa Naruto secara diam-diam memandangnya dan tersenyum penuh arti
“Hehehe, aku hanya sangat bersemangat dengan latihan kali ini dan aku sampai tidak bisa tidur nyenyak karenanya” Naruto merenggangkan tubuhnya dan nyengir lebar
“Walaupun kamu bersemangat tetapi bila kamu tidak tidur dengan cukup maka kamu tidak akan punya kekuatan penuh untuk mengikuti latihan” Kakashi menepuk pelan kepala Naruto dan tersenyum kecil
“Jadi… latihan apa yang mau kita lakukan?” Sasuke menjauhkan tangan Kakashi dari kepala Naruto, perempatan muncul di dahinya
“?” Kakashi menatap bingung Sasuke tapi akhirnya di hiraukan “Kita akan latihan memanjat pohon”
“Memanjat pohon? Latihan macam apa itu?” Sakura menatap bingung
Sasuke terlihat sedikit terkejut dan menengok ke arah Naruto, Naruto hanya nyengir dan mengangkat kedua bahunya, berpura-pura tidak tahu
“Ini bukanlah memanjat pohon dengan normal, kalian akan memanjat pohon tanpa menggunakan tangan” Kakashi membentuk sebuah segel dan mulai berjalan ke sebuah secara normal
“Di-dia memanjat secara normal… seperti jalan biasa…” Sakura dan Sasuke menatap takjub ke arah Kakashi
Sasuke sebenarnya sudah belajar sedikit bersama Naruto tetapi yang ia pelajari hanyalah berlari sampai ke puncak pohon (dan yang pastinya ia menggunakan speed dan tidak berhenti berlari) tetapi kali ini Kakashi berdiri dalam keadaan terbalik, ia tidak tahu kalau bisa begitu
Naruto tersenyum nostalgia, Kurama mulai mengoceh lagi tentang ‘masa lalu yang tidak usah di ingat-ingat’
“Tunggu dulu! Bagaimana caranya dengan latihan memanjat pohon bisa membuat kami lebih kuat?!” Sakura menatap aneh Kakashi dan terlihat seperti sedang marah
“Umm… untuk latihan cakra ya Sensei?” Naruto mengangkat tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan Sakura, yang memberi pertanyaan langsung mendeath glare Naruto
“Tepat sekali!” Kakashi mengacungkan jempolnya ke arah Naruto “Kalian akan latihan untuk memusatkan chakra kalian dan mengendalikannya dengan baik!”
“Untuk itu kalian akan mencobanya sendiri” Kakashi melempar tiga buah kunai ke depan Sasuke, Sakura, dan Naruto “Kalian akan mencoba sebaik apa pengendalian chakra milik kalian”
“Gunakan kunai tersebut untuk menandakan sampai mana kamu bisa memanjat” Naruto, Sakura, dan Sasuke mengambil kunai yang di berikan oleh Kakashi dan bersiap-siap untuk mencoba
“Baiklah!” Naruto mulai memusatkan chakranya ke kakinya dan di ikuti oleh Sasuke dan Sakura “Mulai”
ketiganya berlari secara bersamaan
Sakura yang sudah tidak bisa mengendalikan chakranya lagi menandakan batang pohon yang ia naiki dan duduk di rantai yang berada di sebelah tampat yang ia tandai
“Hehehe, ini cukup mudah” ia menengok ke bawah untuk melihat kegagalan Naruto dan tidak menemukan siapapun di bawahnya
“Huft… sulit juga…” Sasuke yang berada di ranting yang lebih tinggi dari Sakura mengehela nafasnya dan mengecek keberadaanya, ternyata ia sudah hampir mencapai puncak
“Waah! Sasuke-kun hebat sekali!” Sakura mencoba berlagak imut dan terkesan dengan Sasuke, tetapi akhirnya tidak di hiraukan
“Sepertinya pengendalian chakramu sudah bagus dan Naruto…” Kakashi menengok ke arah pohon yang di naiki oleh Naruto dan tidak mendapati keberadaannya
“Sensei, aku ada di sini” Kakashi menengok ke sebelahnya dan mendapati Naruto sedang berdiri di sebelahnya, dalam keadaan yang sama dengannya; berdiri dalam keadaan terbalik
“He-hei! Kamu seharusnya memanjat pohonnya bukan malah berdiri di situ!” Sakura menunjuk dengan kasar dan kesal ke arah Naruto
“Aku sudah sampai atas kok!” Naruto menunjuk ke arah puncak pohon, Sasuke yang sudah hampir mencapai pundak pohon dan Kakashi yang memiliki pengelihatan yang tajam bisa melihat ada bekas goresan sana
“… Sepertinya pengendalian chakramu sudah bagus” Kakashi tersenyum dan menepuk kepala Naruto ‘Sepertinya ia benar-benar akan menjadi ninja yang kuat…’
“Heh, lihat saja Dobe aku akan dengan mudah mengalahkanmu” Sasuke melanjutkan larinya dan berhasil menggores bagian paling atas pohon dan melompat ke bawah, ia menyeringai melihat hasilnya lalu ke arah Naruto
“Hahaha, boleh juga Teme” Naruto melompat ke depan Sasuke dan tersenyum
Tanpa ada yang menyadari, Inari sedang menonton dari kejauhan
‘Kak Naruto…’ ia membalik tubuhnya dan mulai berjalan ke arah rumahnya
Ia tiba-tiba saja teringat oleh ayahnya, ia mencoba menahan tangisnya dan ia teringat oleh kata-kata Naruto
Inari menghapus air mata yang mencoba keluar dari maanya dan berlari ke arah rumahnya
(Break)
‘Sepertinya tubuhmu sudah lebih baik dari sebelumnya, itu artinya latihan yang kita lakukan berjalan dengan baik’ Kurama merengangkan tubuhnya dan lalu menguap ‘Tetapi akhirnya aku jadi kurang tidur’
‘Kamu bisa tidur di saat aku latihan tadikan?’ Naruto menatap bingung ke arah Kurama
‘Semenjak segelnya di buka aku jadi tidak bisa tidur dengan tenang bila kamu juga tidak beristirahat, aku juga takut kalau aku tidak menjaga chakraku nanti bisa-bisa tercampur dengan milikmu’ Naruto tersenyum dan lalu tertawa mendengan complein dari Kurama ‘Apa yang lucu huh?’
‘Tidak, sepertinya yang harus beradaptasi dan berlatih bukan hanya diriku, kamu juga harus belajar mengendalikan cjakramu, kamu bisa meminta bantuan—‘
‘Aku tidak akan sudi, lupakan apa yang mau kamu sebutkan tadi’
‘Oh ayolah, kenapa kamu selalu seperti ini kalau mau—‘
‘Sudah aku bilang, lupakan saja!’ Kurama menghentak-hentakkan ekornya dan menatap kesal Naruto yang hanya tertawa dan menepuk kakinya
“Apakah kamu tidak bosan menunggu di sini sendirian? Di mana ninja berambut pink dan hitam yang bersamamu?” Tazuna yang sedang berkerja berhenti dan melihat Naruto dengan pandangan kasihan
“Eh? Ah?” Naruto menengok ke arahnya dan tersenyum “Tidak kok, aku tidak kesepian dan aku senang melihat kakek berkerja, kakek sangat menekuni pekerjaan kakek dalam membuat jembatan ini ya”
“Hahaha, itu karena jembatan ini akan menentukan masa depan desa Tazuna tertawa dan melanjutkan pekerjaannya
di tengah-tengah seorang pekerja lainnya mendatanginya dan berbicara dengannya, Naruto tidak mendengarkannya dan kembali mengobrol dengan Kurama
‘Sepertinya aku mengurungkan niatku untuk membunuh wanita keparat tersebut… menyiksanya sepertinya terlihat lebih menyenangkan’ Naruto mengehla nafas pasrah mendengarnya ‘Hey! Jangan terlihat seperti itu Kit! Dasar naïve’
‘Terserah apa katamu deh Kurama, jangan bikin masalah saja, bisa-bisa kita yang nanti repot sendiri’ Naruto menepuk kaki kurama dan merentangkan tubuhnya ‘Sebenarnya aku juga kelelahan’
“Naruto, ayo kita pergi sekarang, sudah sore dan aku harus belanja” Naruto mengangguk dan mengikuti Tazuna
(Break)
“A-ahahaha” Narute nyengir dan menggaruk bagian belakang kepalanya
‘Kurama—‘
‘Yang tadi itu hanya reflex’ ternyata Naruto di kendalikan oleh Kurama untuk menyerang lelaki tersebut
tiba-tiba saja Naruto merasakan bagian jaketnya di tarik oleh seseorang dan ia langsung berusaha menahan Kurama yang mau melakuakn hal yang sama terhadap orang yang tadi
Saat ia membalik badannya ia mendapati seorang gadis kecil mendahkan tangannya ke padanya; seperti ingin meminta sesuatu kepadanya
“Ah…” Naruto langsung merogoh tas ninja miliknya dan mengeluarkan bekal miliknya lalu memberikannya kepada gadis kecil tersebut
“a-aah! Terimakasih banyak!” gadis kecil tersebut terlihat bahagia dan berlari meninggalkan Naruto dan Tazuna
(Break)
“Ada apa Dobe? Kenapa kamu tidak mau makan?” Sasuke yang sedang memakan makanannya terdiam dan menatap bingung Naruto
“Aku… tidak lapar… bolehkah aku menyimpan sementara makanan milikku? Aku… mau pergi keluar sebentar” Naruto menghela nafas lelah dan mendorong piring yang ada di depannya
“Kamu butuh stamina Naruto, lebih baik kamu memakannya” Kakashi menatap khawatir Naruto, setelah kembali dari belanja bersama Tazuna, Naruto menjadi murung
“Tidak apa-apa, aku akan makan nanti” Tsunami mengangguk dan mulai membungkus porsi makanan milik Naruto setelah itu memberikannya kepada Naruto
“Terimakasih banyak” Naruto menerima makanan miliknya yang sudah di bungkus dan berjalan keluar
“Kamu mau ke mana?” Tazuna menatap bingung ke arah Naruto
“Hanya ingin jalan-jalan sedikit…” Naruto berjalan keluar rumah dan menutup pintu yang ada di belakangnya
“Kakashi menatap bingung dan penuh curiga ke arah Tazuna, begitu juga dengan Sasuke
“Munkin karena tadi…” Tazuna mulai bercerita tentang apa yang tadi Naruto lakuakan dan menurutnya membuat dirinya down dan di sambung cerita tentang ayahnya Inari
(Break)
“Yo! Naruto!” Bee menoleh dan melambaikan tangannya, di depannya ada banyak sekali makanan yang terlihat lezat
“Kamu terlambat” Bunshin milik Killer Bee yang di rasuki oleh Gyuki sedang duduk di sebelahnya
“Cih, kami harus membuat alasan, bodoh” Kurama yang sedang dalam bentuk manusianya (bunshin milik Naruto yang beda sendiri) mendecak kesal dan duduk di tempat yang jauh dari Gyuki
“Hahaha, aku sampai harus berbohong dan akting” Naruto tersenyum dan duduk di seberang Bee
“Kamu sudah bertemu dengan mereka?” Bee mulai memakan makanan di depannya yang du susul oleh Gyuki
“Semalam aku bertemu kok, aku sampai kaget mereka datang di tengah malam” Naruto mengeluarkan bekalnya dan meletakkannya di depannya
“Mereka datang dengan niat membunuh… tetapi akhirnya di gagalkan” Kurama mengambul sedikit makanan di depannya dan mulai memakannya
“Heh, kalau saja kalian berdua tidak menghentikannya aku yakin akan ada keributan nanti” Gyuki menyeringai dan melanjutkan makannya
“Kalian berdua ini kenapa sih senang sekali melihat sesuatu yang berhubungan dengan kekejaman” naruto menatap bingung ke arah Gyuki dan Kurama
“Aku tidak senang di samakan dengannya, tetapi akalu soal itu memang sudah dari sananya kami menyukainya” Kurama memutar bola matanya dengan bosan dan menambah porsi makanannya
“Saat Gyuki menyerang desaku juga seperti itu oh yeah!” Bee kembali dengan kebiasaanya, berbicara dengan campuran nada rap dan enka
“Hahaha, aku benar-benar kangen dengan kebiasaanmu yang suka bernyanyi Bee-occhan” Naruto tertawadan mulai memakan makanan yang ada di depannya
(Break)
“Naruto belum kembali juga semenjak kemarin…” Tazuna terlihat khawatir dan menghela nafasnya
“Ia meninggalkan pesan, katanya ia mau sendirian dulu” Kakashi menjelaskan dan ikut menghela nafas, sebenarnya ia khawatir dengan keadaan Naruto
‘Dobe… munkin ia merasakan rasanya kehilangan orang tua… dalam keadaan yang lebih muda dari pada diriku…’ Sasuke duduk di dekat jendela dan memandang keluar ‘Itachi… kakak… huh…?’
(Break)
“Kamu menjelaskannya tidak jelas tau!” Kurama tidak mau kalah dan ikut mendeath glare Gyuki
“Aku masih tidak mengerti mengapa mereka benar-benar saling membenci satu sama lain… Son gokong terlihat akrab dengan yang lainnya seingatku… Matatabi juga…” Naruto menatap bingung ke arah kedua biiju yang sedang berantem
“Hum hum hum…” Bee sepertinya lebih terfokus dengan pekerjaan biasanya; menuis dan membuat rap enka terbarunya
“Occhan… jangan memberikan aku kacang” Naruto menatap kesal ke arah Bee yang tidak menghiraukannya
“Aku sedang serius Bakayarou~ konoyarou~” Bee mengigit ujung pensilnya dan terlihat sedang serius dengan pekerjaannya
“Huuh, Occhan tidak seru…” Naruto mengehla nafas pasrah dan kembali menonton argument antara Kurama dan Gyuki yang tidak kunjung selesai
(Break)
“SUDAH AKU BILANG!! KAMU MENJELASKANNYA TIDAK JELAS!!” sudah dua jam berlalu dan argument antara Kurama dan Gyuki tidak kunjung ada titik terangnya
“BILANG SAJA KAMU TIDAK MENGERTI! APA SULITNYA HAH MENGAKUINYA?!” Gyuki makin ngotot dan menunjuk dengan kasar Kurama
“OI KIT! KAMU JUGA TIDAK MENGER—“ Kurama menengok ke arah tempat yang yang seharusnya di tempati oleh Naruto tadi… dan menemukan Naruto sudah ra’ib dari tempatnya
“Oi Bee—“ dan begitu juga dengan Killer Bee
“Mereka berdua pergi…”
(Break)
“Biarkan mereka berdua saja dulu”
“Semoga saja mereka berdua tidak membuat keributan… bisa-bisa kita ketahuan…”
“Kalau begitu kenapa kalian meninggalkan mereka berduaan?”
“Kalau kalian menunggui mereka pasti tidak akan akan terjadi keributan”
"Telingaku sakit mendengar ocehan mereka… tunggu… apa yang kalian lakukan di sini?”
“Ternyata kalian di sini huh? Bakayarou~ konoyarou”
“Kami hanya mau mengecek saja…”
“Tenang, kami sangat hati-hati kok”
“Huuh… yasudah lah, asalkan jangan ketahuan saja…”
(Break)
“Kamu hampir sembuh total” Haku berjalan mendekati dirinya dengan persiapan lengkap
“Baiklah, sekrang kita harus pergi secepatnya, Haku” Zabuza membuang sisa-sisa aple yang sudah hancur di tangannya ke tanah
“Ya…”
To Be Continue
!Author Notes!
*insert troll face here* kufufu, akhirnya jadi cliffhanger
yup yup, yang memiliki ingatan masa lalu adalah Bee dan Gyuki~ *tebar-tebar konfeti* dan dua orang misterius~ makannya aku bilang cuma 5% yang benar~
Alasan mengapa mereka berdua masih memiliki ingatan masa depan? Silakan menunggu chapter selanjutnya~
Sekarang saya mau hiatus dulu… *Ngelirik tumpukan buku latihan yang baru saja di beli*
Sekian dan terimakasih~ dan di mohon jangan salah sangka : Saya tidak akan mengabaikan atau men-discontinue fic ini, saya hanya ingin hiatus sementara
Bagi yang mau bilang “Up-Date kilat dong” saya akan menjawab : “Ught… maaf… sekolah yang pertama dan utama, setelahnya baru deh saya puas-puasin melakukan hal yang biasa di lakukan oleh Otaku dan Gamer”
Dan saya juga harus menyelesaikan translate untuk fic berbahasa inggril milik saya dan mengpostnya… sudah lama sekali aku tidak meng-UpDatennya…
Kay! Sekarang saya mau minta review dan saya mohon jangan flame okay? ((P.s : saya sedikit sedih melihat review fic ini semakin lama semakin sedikit… nyuu… tidak apa-apa deh, munkin ini juga salahku yang membuat ceritanya kurang menarik *duduk di pojokan sambil baca buku Geografi*))
Jaa nee~ ciao ciao~
Perasaan Author di saat membaca Chapter ini 2 tahun kemudian
Saya mau minta maaf kali ini dengan Kakashi (Oh Sakura juga)
Kenapa aku membuat Kakashi jadi bodoh seperti itu...
Kok bisa-bisanya dia membiarkan Naruto keluar sendiri padalhal jelas-jelas ada missing nin...
banyak sekali plot holenya...
saya tidak akan bisa membetulkannya, untung saya memutuskan untuk menulis ulang...
No comments:
Post a Comment